Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Hujan Picu Infeksi Flu Burung di Yogya dan Jateng

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Dua petugas dari Dinas Kesehatan memeriksa seekor ayam pada simulasi pencegahan dan pengobatan penyakit flu burung di Kecamatan Tamangapa Makassar (22/11). Simulasi tersebut untuk memberi pengetahuan kepada warga tentang pencegahan dan proses pengoba
Dua petugas dari Dinas Kesehatan memeriksa seekor ayam pada simulasi pencegahan dan pengobatan penyakit flu burung di Kecamatan Tamangapa Makassar (22/11). Simulasi tersebut untuk memberi pengetahuan kepada warga tentang pencegahan dan proses pengoba
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Seksi Informasi Balai Veteriner Wates, Putut Djoko Purnomo menyatakan baru-baru ini menerima laporan temuan beberapa kasus ayam dan itik yang mati mendadak karena terinfeksi flu burung dari sejumlah kawasan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Namun, menurut dia, belum ada bukti yang menunjukkan kasus itu merupakan imbas penularan ledakan serangan flu burung di Jawa Timur pada awal bulan ini. "Dugaan sementara itu karena musim hujan, sehingga sisa-sisa virus lama yang belum mati berkembang dan menginfeksi beberapa unggas," kata dia pada Selasa, 29 Maret 2016.

Selama sebulan belakangan, laporan kematian ratusan ayam dan itik ke Balai Veteriner Wates datang dari Kota Yogyakarta, Pati, Pekalongan, Sukoharjo, Sragen, Boyolali dan Klaten, Jawa Tengah. "Berdasar hasil uji lapangan atau uji cepat, terbukti ada serangan Avian Influenza atau flu burung," kata Putut.

 

Saat ini, peneliti dari Balai Veteriner Wates sedang terjun ke lapangan untuk meneliti luasan jangkauan serangan itu dan memastikan ada infeksi Avian Influenza di semua unggas yang mati mendadak di daerah tersebut. Menurut Putut, sejumlah contoh tubuh unggas yang mati mendadak dari sebagian daerah itu juga belum diperiksa di laboratorium Balai Veteriner Wates. "Contoh unggas yang mati mendadak di Kota Yogyakarta belum dikirim ke laboratorium kami," kata dia.

 

Meskipun demikian, tim peneliti Balai Veteriner Wates menemukan ada virus Avian Influenza yang hidup di sekitar lokasi peternakan unggas yang mati mendadak. Putut mencontohkan di kawasan Karangwaru, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, tim lembaganya menemukan ada sisa virus Avian Influenza dari periode lampau yang masih hidup di kandang unggas dan tempat makanan atau minumnya. "Jadi, berkembang lagi saat musim hujan, sementara lingkungannya tidak bersih," kata dia.

 

Putut mengimbuhkan laporan unggas mati mendadak di DIY dan Jawa Tengah juga masih terbatas di kandang ayam kampung, ayam bangkok dan itik. Dia mengaku belum menerima laporan kasus kematian unggas jenis ayam buras yang hidup di peternakan besar. "Makanya kami menyimpulkan kasus flu burung di DIY dan Jateng bukan terimbas dari Jawa Timur," kata dia.

 

Apalagi, total jumlah kasus temuan unggas yang mati mendadak di sejumlah daerah itu hanya berkisar ratusan ekor saja. Misalnya, kata Putut, di Kabupaten Pati, baru ada temuan ratusan ekor ayam yang mati akibat flu burung. "Di Kota Yogyakarta juga hanya ada temuan puluhan ayam saja yang mati karena flu burung," kata dia.

 

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

1 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

38 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

42 hari lalu

Burung kakatua putih. ANTARA
Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

42 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

46 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.