Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada 34 Ribu Polisi, Kapolda Metro: Wajar Ada yang Menyimpang

image-gnews
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Moechgiyarto, memantau langsung aksi unjuk rasa pengemudi angkutan umum di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta Selatan, 22 Maret 2016. Kapolda berpesan agar aksi berlangsung dengan damai serta akan menindak tegas para demonstran yang melakukan aksi anarkis. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Moechgiyarto, memantau langsung aksi unjuk rasa pengemudi angkutan umum di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta Selatan, 22 Maret 2016. Kapolda berpesan agar aksi berlangsung dengan damai serta akan menindak tegas para demonstran yang melakukan aksi anarkis. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto menilai penyimpangan yang dilakukan sebagian kecil anggota kepolisian merupakan sesuatu yang wajar saja. Menurut dia, dari total 34 ribu anggota kepolisian di Indonesia, tentu ada sebagian yang menyimpang.

"Wajar kalau saya pikir pasti ada sekian persen, kalau toleransinya 10 persen.  (Tapi) masih banyak polisi yang baik," kata Moechgiyarto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin 28 Maret 2016.

Menurut Moechgiyarto, untuk menjadi polisi, seseorang harus lulus instrumen tes kesehatan jiwa. Namun, instrumen tersebut kadang tidak mendeteksi perubahan perilaku manusia."Ini suatu penyimpangan. Sebenarnya sudah ada tinggal kami tingkatkan kesehatan jiwa tersebut," ujar dia.

Penjelasan Moechgiyarto disampaikan untuk merespon sejumlah pemberitaan mengenai perilaku menyimpang anggota kepolisian. Pada 12 Maret 2016 lalu, seorang anggota Brimob berinisial A menembak mati istrinya berinisial AF di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Tak lama berselang, anggota Brimob tersebut mencoba bunuh diri. Sempat dilarikan ke Rumah Sakit Polri,   brigadir polisi tersebut akhirnya meninggal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian, pada 18 Maret 2016, seorang anggota Samaptha Bhayangkara Kepolisian Resor Jakarta Selatan Aiptu Suparno ditemukan gantung diri di rumah kosong di samping rumahnya di Lenteng Agung Jakarta Selatan.

Terakhir, pada 27 Maret 2016 kemarin, anggota kepolisian resor Kota Depok Bripka Triono mengaku membunuh istrinya Ratnita. Ratnita ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Ahad kemarin. Brigadir Kepala Triono, yang bertugas di Bagian Obyek Vital Kepolisian Resor Kota Depok, diduga kuat membunuh istrinya dengan dibantu Madun alias Mamad.

ARKHELAUS W.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

7 Oktober 2018

Aktivis Ratna Sarumpaet mengenakan rompi tahanan setelah menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2018. Ratna Sarumpaet, tersangka penyebaran berita bohong atau <i>hoax</i> tentang penganiayaan dirinya, resmi menjadi tahanan Polda Metro Jaya hingga 20 hari. ANTARA FOTO/Reno Esnir
Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.


Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

31 Agustus 2018

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis memberi sambutan pada acara pengiriman bantuan kemanusiaan kepada korban Gempa Lombok di Polda Metro Jaya, Rabu, 8 Agustus 2018. Bantuan ini akan diterbangkan menggunakan pesawat Hercules langsung ke Pulau Lombok. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.


Seorang Polisi di Blitar Diduga Lakukan Pencabulan

14 Juli 2018

Ilustrasi (atoday.com)
Seorang Polisi di Blitar Diduga Lakukan Pencabulan

Seorang anggota Polsek Kesamben, Kabupaten Blitar diamankan kesatuannya setelah mencoba melakukan pencabulan terhadap seorang perempuan.


Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

3 Juli 2018

Ilustrasi penjambretan. Rideapart.com
Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

Kapolda Metro Jaya memerintahkan kapolres memberantas aksi penjambretan di wilayahnya selama sebulan.


Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengunjungi lokasi posko banjir di Kemuning, Keluarahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 22 Februari 2017. Tempo/Avit Hidayat
Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

Di media sosial beredar kabar kalau penghentian penyidikan (SP3) kasus Rizieq Shihab sudah diterbitkan polisi.


Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono (Tengah) saat jumpa pers di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Minggu, 29 Oktober, 2017. TEMPO/M. Yusuf Manurung
Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

Mabes Polri disebut akan jelaskan kasus Rizieq Shihab


Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

8 April 2018

Petugas merapikan barang-barang pascakebakaran di lantai dasar Gedung Biro SDM Polda Metro Jaya, Jakarta, 7 Apri 2018. Sebelum mobil pemadam kebakaran datang, tiga mobil water canon dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah tersebut. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

Kebakaran terjadi di gedung Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya.


Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

18 Maret 2018

Chandri Widarta, ibu yang diduga menyekap dan melakukan kekerasan fisik dan psikis terhadap 5 anak adopsinya usai diperiksa di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Maret 2018 Tempo/Andita Rahma
Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

Polda Metro Jaya akan kembali memeriksa Chandri Widarta atau CW sebagai saksi terlapor dalam kasus ibu sekap anak, besok, Senin 19 Maret 2018.


Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

7 Maret 2018

Petugas Satpol PP berjaga di kawasan Jalan Jatibaru Raya depan Stasiun Tanah Abang, Selasa, 23 Januari 2018. TEMPO/Caesar Akbar
Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

Polda Metro Jaya akan melakukan pemeriksaan terhadap jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait dengan penutupan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang.


Kata Polisi Soal Jejak Pelaku Aksi Geng Motor di Kemang

6 Maret 2018

Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Kata Polisi Soal Jejak Pelaku Aksi Geng Motor di Kemang

Kapolres Jakarta Selatan Komsaris Besar Mardiaz Kusin menyebutkan pihaknya tengah menyelidiki kasus kerusuhan di Kemang, diduga oleh geng motor.