Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilkada Yogyakarta, Parpol dan Calon Independen Bersiap

image-gnews
Petugas mengeluarkan logistik Pilkada Sleman 2015 dari gudang saat proses distribusi logistik Pilkada Sleman 2015 di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sleman, DI Yogyakarta, 7 Desember 2015. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Petugas mengeluarkan logistik Pilkada Sleman 2015 dari gudang saat proses distribusi logistik Pilkada Sleman 2015 di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sleman, DI Yogyakarta, 7 Desember 2015. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sampai Senin 28 Maret 2016, gerakan Jogja Independent terus mendapatkan pendaftar baru untuk mengikuti konvensi calon walikota independen yang digelar 1-14 April 2016.

Salah satu pendaftar resmi konvensi calon independen itu yakni Transtoto Handadhari. Dia merupakan mantan Direktur Utama BUMN PT. Perhutani sekaligus seorang pendiri gerakan lingkungan Green Network Indonesia.

"Saya berniat mengikuti konvensi bukan dengan tujuan utama menang dan terpilih sebagai kandidat calon, tapi lebih memperkuat gerakan Independen ini," ujar Transtoto, Senin 28 Maret 2016.

Transtoto menuturkan, ia memiliki impian membangun Yogya yang berwawasan lingkungan. Yang tak dijejali lagi maraknya lahan untuk bangunan komersial seperti mal dan hotel.

"Lebih baik Yogya menjadi kota 'biasa', tanpa banyak kemegahan fisik, tapi masyarakatnya berdaya dan nyaman menjalani hidup," ujarnya.

Para calon yang diajukan partai politik tak mau ketinggalan. Kandidat petahana, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, saat ini sedang memilih  calon wakil walikota yang akan menjadi pasangannya pada pemilihan walikota 2017. Dukungan partai politik akan sangat bergantung pada siapa yang dipilih menjadi calon wakil walikota.

"Untuk inkumben mungkin sudah jelas akan maju, yang kami tunggu justru kandidat wakilnya siapa, di situ kami putuskan dukungan," ujar Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Yogyakarta Untung Supriyanto Senin 28 Maret 2016.

Untung menyebutkan, saat ini partai sudah meyakini jika walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Yogya Imam Priyono bakal berpisah dan masing-masing mencalonkan diri kembali sebagai calon walikota pada pilkada 2017.

Namun untuk kandidat wakil masing-masing petahana tersebut masih belum diketahui.

"Kami dari PPP akan memberikan dukungan pada kandidat wakil yang berasal dari unsur Muhammadiyah, karena garis perjuangan yang serupa partai," ujar Untung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sayangnya, baik Haryadi maupun Imam Priyono saat ini belum memastikan kandidat calon wakilnya.

"Meskipun diantara dua inkumben, Haryadi yang lebih erat dengan Muhammadiyah, tapi kami akan tunggu wakilnya siapa," ujarnya.

Anggota DPRD Kota Yogyakarta yang juga Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Yogya Syamsul Hadi pun menuturkan Demokrat saat ini masih melakukan lobi dengan sejumlah partai agar dapat maju sebagai kandidat wakil walikota. Demokrat hanya memiliki satu kursi di parlemen Kota Yogyakarta.

"Kami sudah siap lakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) di DPRD jika disepakati untuk maju sebagai kandidat wakil, baik berpasangan dengan petahana maupun orang baru," ujar Syamsul yang disiapkan Demokrat maju sebagai kandidat wakil walikota.

Dihubungi terpisah, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengaku mengikuti  berbagai dinamika politik yang berkembang. Dia juga mengaku mendengar kabar kalau dirinya bakal berpasangan dengan Heru Purwadi, Ketua DPD PAN Kota Yogya.

"Kalau benar beliau (Heru Purwadi) mau, ya segera didafarkan saja nanti," ujarnya sembari tertawa.

PRIBADI WICAKSONO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

1 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

38 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

42 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

46 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Polisi Tangkap 7 Terduga Provokator saat Rekapituasi di KPU Kabupaten Sinjai

48 hari lalu

Ilustrasi kerusuhan. Getty Images
Polisi Tangkap 7 Terduga Provokator saat Rekapituasi di KPU Kabupaten Sinjai

Selain menangkap tujuh orang diduga provokator, polisi mengamankan 10 senjata tajam dan bom molotov yang dibawa massa demo di KPU Kabupaten Sinjai.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.