TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan pelajar SMP, SMA, dan SMK se-Surabaya diagendakan menyerahkan sebanyak 33.310 pucuk surat kepada Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin, 28 Maret 2016. Mereka menuliskan berbagai aspirasi mereka di antaranya terkait dengan rencana pengambilalihan pengelolaan SMA dan SMK oleh pemerintah provinsi.
“Saya tidak menyangka surat aspirasi ini sampai sebanyak ini. Karena itu, besok kami harus antarkan kepada Pak Jokowi,” kata Ketua Organisasi Pelajar Surabaya Khusnul Prasetyo di Balai Kota Surabaya, Minggu, 27 Maret 2016.
Menurut Khusnul, yang juga siswa SMAN 4 Surabaya, isi surat itu bermacam-macam. Misalnya, menceritakan kekhawatiran siswa apabila harus bayar sekolah, menceritakan kehidupan keluarga siswa yang sudah tidak mampu lagi membayar uang sekolah apabila dikelola pemerintah provinsi, dan berbagai cerita yang intinya para siswa menolak pengelolaan SMA dan SMK dikelola oleh pemerintah provinsi.
Khusnul menambahkan, para pelajar Surabaya berkirim surat kepada Presiden Jokowi supaya turun tangan menyikapi rencana pengalihan pengelolaan ini, sehingga mereka bisa tenang dan kembali berprestasi. “Kami sudah berpamitan kepada Bu Risma, dan insya Allah kami akan ketemu beliau di Jakarta, besok,” ujarnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai, ribuan surat yang akan disampaikan Pelajar Surabaya kepada Presiden Jokowi itu merupakan dukungan yang harus diperhatikan. "Karena mereka juga merasa khawatir apabila dikelola oleh pemerintah provinsi," kata dia.
Ribuan surat itu, kata Risma, akan dibawa sendiri oleh Pelajar Surabaya untuk diberikan kepada Presiden dan akan didampingi oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya. “Saya besok juga akan ke Jakarta, ada rapat dengan Kementerian Perhubungan. Nanti kalau jadwalnya tepat, saya akan ikut mendampingi mereka,” katanya.
MOHAMMAD SYARRAFAH