TEMPO.CO, Makassar - Sebanyak 100 tukang bangunan akan menjalani program sertifikasi yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Juni mendatang. “Pendaftaran bagi peserta dilakukan April hingga Mei,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Makassar, Andi Bukti Djufrie, Minggu, 27 Maret 2016.
Menurut Bukti, selama menjalani program sertifikassi, para tukang bangunan menjalani pelatihan terkait teori dan praktek sebagai pekerja bangunan. "Setelah itu mereka mengkuti tes ketrampilan untuk mendapatkan sertifikat,” ujarnya.
Bukti menjelaskan, dalam pelaksanaan program sertifikasi Dinas Tenaga Kerja menggandeng Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan. Hingga saat ini belum ada organisasi khusus yang menaungi para tukang bangunan. Mereka bisa mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja untuk mendaftarkan diri.
Menurut Bukti, sertifikasi tukang bangunan penting dilakukan agar mereka memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai. Dengan modal itu, mereka bisa bersaing dengan pekerja bangunan yang berasal dari daerah lain, juga bahkan negara lain, yang bisa saja masuk ke Makassar bersamaan dengan berlakunya era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Sejak 2015 lalu Dinas Tenaga Kerja Makassar telah menyelenggarakan program sertifikasi ketenagakerjaan. Di antaranya yang bekerja di bidang otomotif (perbengkelan), pariwisata. "Sektor ketenagakerjaan lainnya juga akan menjalani sertifikasi,” ucap Bukti. "Perancang bangunan atau arsitek umumnya sudah memiliki sertifikat.”
Ketua REI Sulawesi Selatan, Arief Mone, menyambut baik penyelenggaraan progran sertifikasi tukang bangunan oleh Dinas Tenaga Kerja Makassar. Menurut dia, program sertifikasi terhadap para tukang bangunan berdampak positif pada kualitas bangunan yang dikerjakannya.
Para pengusaha atau developer, kata Arief, bisa dengan mudah mendapatkan tukang yang memiliki ketrampilan yang memadai, yang ditandai sertifikat yang dimiliknya. "Rekanan yang dipilih developrer tentu dijamin pekerjaanya karena menggunakan tukang yang bersertifikat.”
Salah seorang tukang bangunan, Muhammad Safri, 41 tahun, menyatakan kesiapannya mengikuti program sertifikasi. Warga Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, itu berharap diberikan kemudahan oleh Dinas Tenaga Kerja. "Kalau pendaftarannya gratis dan tidak berbelit, saya ikut,” ucap lelaki yang sudah 13 tahun menjalankan profesinya.
Safri menjelaskan, selama ini dia belajar dari pengalaman untuk terus meningkatkan ketrampilannya sebagai tukang bangunan. Dari peningkatan ketrampilan setelah mengerjakan berbagai proyek pembangunan, dia bisa beranjak dari buruh bangunan menjadi tukang bangunan.
Safri saat ini menjadi tukang yang mengkoordinir puluhan buruh bangunan di kawasan perumahan Delta Mas 1 di Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala. Dia juga mengarahkan buruh bangunan di sebuah proyek pembangunan gedung sekolah dan renovasi rumah pribadi.
INDRA OY