TEMPO.CO, Makassar -- Direktur Klub PSM, Sumirlan, mengatakan regulasi yang diterapkan operator PT Gelora Trisula Semesta terbilang ketat dalam ajang turnamen Indonesia Soccer Championship pada 15 April nanti. Ini seperti adanya ketentuan pelatih asing harus memiliki lisensi sertifikat kepelatihan profesional. Para pemain asing juga diharuskan pernah membela minimal divisi dua.
"Ketat sekali ini aturan, pelatih dan pemain asing kita saja ini tidak tahu bagaimana. Apakah bisa tangani tim atau tidak," kata dia, Minggu 27 Maret.
Dia menjelaskan manajemen merasa ragu dengan sertifikasi yang dimiliki pelatih Luciano Leandro, yang melatih klub PSM. Ini karena saat manajemen meminta sertifikat kepelatihan, Luciano belum menyerahkannya.
Menurut Sumirlan, ini membuat manajemen belum mengetahui secara pasti lisensi apa yang dimiliki pelatih asal Brasil itu. Jika mengacu saat Luciano menukangi Persma Manado 2007 lalu, dia bermasalah dengan lisensi kepelatihan yang dimilikinya yaitu yang dikeluarkan lembaga sertifikasi dari Brasil dan bukan dari Induk Sepak Bola Dunia (FIFA)." Gara- gara lisensi juga dipulangkan, kita khawatir jika di ISC nanti," kata dia.
Sedangkan untuk para pemain asing, Sumirlan melanjutkan, pihaknya hanya mengkhawatirkan pengalamana yang dimiliki Alex da Silva de Souza, yang merupakan playmaker asal Brasil. Dia terakhir membela klub asal Turki yaitu Corluspor, klub Joinville asal Brasil pada 2013.
"Kami tidak tahu klub yang dibela ini kasta berapa? Dan semuanya harus jelas, termasuk rekomendasi dari klub lamanya," kata dia. "Kalau Lamine Diarrassouba penyerang asal Pantai Gading, kita tidak khawatir karena klub yang dibelanya profesional, terakhir membela klub FC Znojmo FK asal Republik Ceko,".
Meski begitu, dia berharap Alex dan Luciano tidak bermasalah, sehingga bisa bergabung di skuat Juku Eja saat ISC bergulir. Seperti Lamine dan Boman Irie Aime bek asal Pantai Gading, yang pernah membela PSM musim lalu.
Menurut dia, jika mereka mengalami hambatan tidak bisa gabung PSM, maka manajemen akan cepat mencari solusi. "Kita tetap waspada dan mengantisipasinya jika mereka tak bisa gabung di PSM," tutur dia.
Sementaraitu, Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono, mengatakan manajemen akan membahasnya bersama klub pada saat technical meeting digelar. Dia mengaku belum bisa berkomentar mengenai sertifikasi pelatih dan pemain asing PSM. " Nantilah dilihat bagaimana, karena semuanya akan dibahas lebih lanjut," kata dia.
Namun, Djoko menegaskan bahwa syarat pelatih asing jika ingin menangani klub Indonesia maka harus memiliki lisensi profesional dari induk sepak bola dunia. Sedangkan untuk pemain asing, Joko melanjutkan, harus pernah membela klub minimal divisi dua. "Jadi semuanya jelas, pemain asing itu membela klub apa dan kasta berapa?," kata dia.
Menurut dia, aturan yang diberlakukan untuk pemain asing di ISC ini mengalami perubahan, karena klub diperbolehkan menggunakan tiga legiun asing plus satu pemain Asia.
DIDIT HARIYADI