TEMPO.CO, Bengkulu - Sebanyak 14 tahanan yang menempati kamar 4 Blok A Rumah Tahanan Malabero, Bengkulu, menjalani pemeriksaan hingga Ahad dinihari, 27 Maret 2016. Pemeriksaan itu terkait dengan kerusuhan dan kebakaran Rutan Malabero pada Jumat lalu yang menyebabkan lima tahanan tewas.
Kepala Kepolisian Resor Bengkulu Ajun Komisaris Besar Ardian Indra Nurinta mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk terus mendalami kasus kebakaran itu. “Sementara ini, kami masih dimintai keterangan untuk mendalami lagi,” ucap Ardian, Ahad, 27 Maret 2016.
Sebanyak 14 tahanan yang diperiksa diduga menjadi provokator dalam kerusuhan dan pembakaran Rutan Malabero. Ardian berujar, penyelidikan terkait dengan kasus tersebut saat ini masih berlangsung. Para tahanan telah diamankan di Markas Polres Bengkulu.
Sementara itu, tim Laboratorium Forensik dan Disaster Victim Identification Markas Besar Kepolisian RI direncanakan tiba hari ini di Bengkulu. Kedatangan tim Labfor dan DVI untuk mengecek lokasi kebakaran dan mengidentifikasi jenazah korban kebakaran yang hingga saat ini baru satu orang yang teridentifikasi.
Pada Jumat lalu, kerusuhan dan kebakaran terjadi di Rutan Malabero. Kejadian itu dilakukan narapidana yang ada di sel narkoba saat menghalangi Badan Nasional Narkotika yang akan memeriksa tahanan.
Kepolisian menduga pembakaran itu dilakukan untuk menutupi jejak lantaran tempat tersebut digunakan untuk mengendalikan bisnis narkoba.
PHESI ESTER JULIKAWATI