TEMPO.CO, Nganjuk - Peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi siapa pun untuk menjauhi telepon genggam saat hujan. Siswa kelas III sekolah dasar tewas dengan tubuh melepuh setelah diduga tersambar petir saat bermain telepon seluler di dalam rumah.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Nganjuk Ajun Komisaris Pino Ary mengatakan siswa bernama Satrio Hadi Nugroho yang tinggal di Dusun Awar Awar, Desa Mancon, Kecamatan Wilangan, Nganjuk, itu tewas tersambar petir saat bermain ponsel ketika hujan deras.
"Padahal korban memainkan ponselnya di dalam kamar, bukan di ruang terbuka,” ucap Pino saat dihubungi Tempo, Minggu, 27 Maret 2016. Sejumlah saksi mata menyebutkan peristiwa ini terjadi Sabtu malam, 26 Maret 2016.
Korban yang berada di dalam rumah diketahui tengah bermain ponsel sendirian ketika tiba-tiba berteriak sangat kencang. Orang tua korban yang berada di ruangan lain bergegas masuk kamar. Mereka kemudian mendapati anaknya terbujur dengan sebagian anggota badannya menghitam dan melepuh. Sedangkan salah satu tangannya masih tampak menggenggam telepon seluler yang sudah dalam keadaan rusak.
Polisi menduga bocah 9 tahun itu tersambar petir yang tertarik sinyal ponsel. Dugaan tersebut dikuatkan oleh hasil pemeriksaan polisi yang menunjukkan adanya kerusakan pada ponsel dan kondisi tubuh korban yang mengalami luka bakar. "Saat itu memang sedang turun hujan deras disertai petir," ujar tetangga korban.
Karena dipastikan tidak ada tanda-tanda tindak kejahatan, seperti pembunuhan atau penganiayaan, polisi menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Masyarakat diminta berhati-hati menggunakan ponsel, terutama dalam kondisi hujan deras disertai kilat.
HARI TRI WASONO
AHMAD DHANI SERANG AHOK
Serang Ahok dengan SARA, Ahmad Dhani Diminta Belajar Sejarah
Hanura: Ahmad Dhani Berbahaya, Sudahlah Ngurus Musik Saja...