TEMPO.CO, Jakarta - Para ulama dari tujuh kabupaten di Jawa Barat menggelar silaturahmi di Restoran Indo Alam Sari, Karawang. Mereka mengadakan silaturahmu sebagai komitmen mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Jusuf Kalla. Pertemuan itu difasilitasi oleh pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawab Barat.
“Kegiatan ini dilakukan selain membangun ikatan batin antara ulama dan PKB yang lahir dari rahim ulama (NU), juga untuk lebih memperkokoh kesatuan dan persatuan ulama dan umaro untuk mengawal kepemimpinan Jokowi JK,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Wilayah PKB Jawa Barat Sayiful Huda dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 26 Maret 2016.
Menurut Huda, bangsa Indonesia jangan sampai melupakan sejarah, terutama sejarah para ulama dalam merebut dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ulama memiliki peran terbesar atas berdirinya NKRI. Termasuk kemenangan Persiden Jokowi-JK, kata dia, juga tidak lepas dari peran para ulama.
Baca Juga: Syarat Calon Independen Akan Diperketat, Ini Komentar DPD
Huda menceritakan bahwa peristiwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 merupakan hasil keputusan dari rapat besar konsul-konsul Nahdlatul Ulama se-Jawa dan Madura. Puncaknya dari peristiwa itu adalah fatwa Hasiym Asyari yang menggelorakan perstiwa pada 10 November di Surabaya yang dikenal sebagai Hari Pahlawan.
Dari fatwa itu, kata Huda, seluruh ulama dan santri serta elemen masyarakat lainnya bahu membahu mengusir penjajah dari Tanah Air. Termasuk di dalamnya banyak perlawan para ulama dalam melawan penjajah dari Belanda dan Jepang seperti perlawanan ulama di Jawa Barat, Zaenal Mustofa.
Hadir dalam silaturahmi itu di antaranya Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat PKB Muhaimin Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Riset dan Teknologi Mohamad Nasir, serta beberapa tokoh PKB. “InsyaAllah Indonesia menjadi negeri baldatun thoyibatun warobbun ghofur,” kata Huda.
DANANG FIRMANTO