INFO NASIONAL - Ketika dilantik sebagai Wali Kota Malang terpilih pada September 2013, hal pertama yang dilakukan Mochammad Anton adalah merombak sistem birokrasi. Menurut dia, sistem birokrasi yang lama tidak memihak warga.
“Dengan merombak sistem birokrasi yang lama dan membangun sistem birokrasi baru yang transparan, saya ingin kepercayaan warga terhadap pemerintahan meningkat,” katanya.
Baca Juga:
Untuk meningkatkan kepercayaan warganya, Wali Kota Malang ini melakukan kunjungan ke kelurahan-kelurahan setiap dua pekan sekali. Menurut dia, tujuan kunjungan ini adalah untuk melihat langsung permasalahan yang dihadapi warga, sekaligus mencarikan solusi agar percepatan pembangunan terlaksana. Dengan menggandeng kalangan akademikus dan swasta, Anton berharap, permasalahan, seperti penggangguran, jalan rusak, rumah warga yang sudah tidak layak huni dan sebagainya, terpecahkan.
Selain itu, ia juga mengeluarkan kebijakan sekolah gratis mulai sekolah menengah dasar hingga sekolah menengah pertama. Kebijakan yang sama juga ditunjukkannya dalam pembuatan kartu tanda penduduk, akte kelahiran, dan akte kematian. Sementara itu, dalam pengurusan izin usaha, Kota Malang telah menerapkan sistem satu atap dan online. Bahkan pemerintah kota menyediakan mobil keliling untuk memudahkan warga mengurus izin usaha.
Kata Anton, dampak susulan dari meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah kota ialah peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang hampir tiga kali lipat dalam 2 tahun terakhir, dari Rp 168 miliar pada akhir 2013 menjadi Rp 380 miliar pada awal 2016. Angka tingkat kemiskinan juga mengalami penurunan signifikan, yaitu dari 5,8 persen pada akhir 2013 menjadi 4,6 persen pada awal 2016.
Baca Juga:
Di bidang lingkungan hidup, ia mengajak warga menggalakkan program Menabung Air Hujan. Melalui gerakan yang diwujudkan dengan pembuatan sumur injeksi ini, ia berharap, warga tetap mendapat pasokan air pada musim kemarau.
Sementara itu, di bidang kesehatan, berkat layanan optimal yang diberikan pemerintah kota melalui Puskesmas, Kota Malang berhasil meraih penghargaan emas, Swasti Saba Wistara, atau penghargaan Kota Sehat dari Kementerian Kesehatan RI pada 2015.
Selain itu, Kota Malang menjadi proyek percontohan di bidang sanitasi dari pemerintah pusat yang akan dilaksanakan pada 2019. Proyek yang diberi nama “100 0 100” atau 100 sambungan air bersih, 0 atau zero kumuh, dan 100 sanitasi tersebut sudah harus selesai pada 2017.
Di bidang ekonomi kreatif, Anton mendukung pembentukan wadah komunitas kreatif warga yang diberi nama Malang Creative Fusion (MCF). Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah berbagi pengalaman, informasi, dan pengembangan potensi ekonomi kreatif. “Saya ingin menjadikan Kota Malang sebagai kota kreatif secara berkelanjutan. Karena itu, pemerintah kota sangat mendukung tumbuhnya industri kreatif di Kota Malang, seperti animasi perfilman, musik, dan sebagainya,” ujarnya.
Tahun ini Kota Malang genap berusia 102 tahun. Ada harapan besar yang ingin diwujudkannya bagi warga. “Sebagai pemimpin, di HUT Kota Malang yang ke-102 tahun ini, saya ingin mensejahterakan kehidupan warga,” ucapnya.