TEMPO.CO, Kediri - Penduduk di sepanjang aliran Sungai Brantas berbondong-bondong pergi ke sungai untuk menangkap ikan. Warga di sepanjang bantaran sungai mulai Blitar, Tulungagung, dan Kediri mengabaikan peringatan petugas agar menjauhi aliran sungai yang deras akibat pembukaan pintu waduk.
“Kami minta warga mematuhi peringatan petugas,” kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Kediri Apip Permana, Jumat 25 Maret 2016. Namun, meski sudah diperingatkan berulang kali mereka mengabaikan peringatan itu. Mereka tetap masuk ke sungai berebutan menangkapi ikan-ikan air tawar yang terlepas dari area Waduk Lodoyo dan Waduk Wlingi di Kabupaten Blitar.
Secara berkala petugas Jasa Tirta membuka pintu waduk untuk menggelontor air. Kegiatan pengurasan atau flushing waduk Lodoyo dan Wlingi ini dilakukan untuk menghindari pendangkalan. Pintu air waduk yang mengarah ke aliran Sungai Brantas akan dibuka sepenuhnya untuk membersihkan air bercampur lumpur yang mengendap di dasar waduk.
“Pembukaan waduk ini bagian dari pengelolaan sedimen,” kata Apip. Waduk Lodoyo dan Waduk Wlingi ini berada di 30 kilometer di hilir bendungan Sutami-Karangkates Malang, atau 10 kilometer ke arah timur Kota Blitar.
Surat pemberitahuan yang dikeluarkan Jasa Tirta, menyebutkan penggelontoran dilakukan mulai Kamis malam pukul 20.00 hingga hari ini. Pembukaan pintu Waduk Lodoyo dan Wlingi dilakukan 24 Maret 2016 pukul 20.00 hingga pukul 04.00. Waduk kembali diisi air besok Sabtu, 26 Maret 2016.
Karena besarnya debit air yang mengalir ke aliran Sungai Brantas, petugas meminta masyarakat menjauhi aliran sungai. Kencangnya aliran sungai bercampur lumpur dikhawatirkan akan menyeret apapun yang dilintasi. Hal ini pula yang membuat Jasa Tirta meminta aktivitas penyeberangan sungai tradisional menggunakan perahu kayu yang banyak tersebar di sepanjang Sungai Brantas dihentikan sementara.
Alih-alih mematuhi peringatan itu, pembukaan pintu waduk membuat warga seperti sedang berpesta. “Ikan-ikan itu mabuk karena pembukaan pintu air sehingga mudah ditangkap,” kata Rojak, warga Kelurahan Bandar, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri yang berburu ikan dengan jala bersama para tetangganya.
Mereka mendapat banyak ikan tawar berukuran jumbo. Di antaranya ikan patin dan rengkik. Ikan-ikan hasil tangkapan itu dijual di sekitar sungai.
Meski sejak kemarin hingga hari ini tak ada korban, peringatan Jasa Tirta tentang bahaya pembukaan waduk tak berlebihan. Beberapa waktu lalu seorang petugas Dinas Perhubungan Kota Kediri tewas akibat terseret arus sungai saat mencoba menangkap ikan bersama warga.
HARI TRI WASONO