TEMPO.CO, Jakarta - Pementasan teater monolog Tan Malaka produksi kelompok Mainteater pada Rabu kemarin batal digelar karena dilarang oleh ormas Islam, salah satunya Front Pembela Islam.
Meskipun pada Kamis, 24 Maret 2016 acara itu akhirnya terlaksana, namun tindakan pelarangan diskusi akademik dan pertunjukan seni kerap dilakukan oleh ormas Islam atau aparat kemanan.
Berikut daftar pelarangan diskusi dan pemutaran film sepanjang 2015-2016:
11 Maret 2015
Acara: Pemutaran Film Senyap
Tempat: Kampus Universitas Islam Negeri (UIN), Yogyakarta
Larangan: Forum Umat Islam Yogyakarta menggeruduk acara pemutaran tersebut
17 Mei 2015
Acara: International Day Againts Homophobia dan Transphobia (IDAHOT)
Tempat: Malang, Jawa Timur
Larangan: FPI Jatim dan Forum Takmir Malang
30 September 2015
Acara: Diskusi Setengah Abad Gendjer-Gendjer
Tempat: Kampus Universitas 17 Agustus 1945, Banyuwangi
Larangan: Kodim dan kepolisian
22 Oktober 2015
Acara: Diskusi G30S PKI/1965
Tempat: Ubud Writers & Readers Festival
Larangan: Pemerintah Daerah
9 November 2015
Acara: Pumutaran dan diskusi film Prahara Tanah Bongkoran
Tempat: Kampus Universitas 17 Agustus 1945, Banyuwangi
Larangan: Pemda dan Kepolisian
12 November 2015
Acara: Diskusi lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT)
Tempat: Universitas Diponegoro, Semarang
Larangan: Rektorat Kampus
22 Februari 2016
Acara: Diskusi Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965/1966
Tempat: Bukit Cangang Kayu Ramang, Kecamatan Guguk, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat
Larangan: Warga
27 Februari 2016
Acara: Festival Belok Kiri
Tempat: Taman Ismail marzuki Jakarta
Larangan: Polisi dan Ormas
23 Maret 2016 (akhirnya digelar pada 24 Maret 2016)
Acara: Monolog Tan Malaka
Tempat: Pusat Kebudayan Prancis atau IFI Bandung
Larangan: Ormas Islam - FPI
EVAN | PDAT | BERBAGAI SUMBER