TEMPO.CO, Padang - Belasan ribu rumah di Kota Padang terendam banjir pada Selasa, 22 Maret 2016. Ketinggian air mencapai 2 meter.
"Sekitar 11.500 rumah terendam. Tapi kami masih melakukan assessment," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang Dedi Henidal, Selasa, 22 Maret 2016.
Dedi menjelaskan, banjir terjadi karena hujan deras yang mengguyur kota itu selama delapan jam. Akibatnya, sejumlah sungai meluap, seperti Batang Kuranji.
Menurut Dedi, banjir terjadi di lima kecamatan, yakni Koto Tangah, Nanggalo, Kuranji, Padang Barat, dan Padang Utara. "Yang terparah di Nanggalo, Kuranji, dan Koto Tangah. Ada 5.000 korban," ujarnya.
Akibat banjir tersebut, satu warga atas nama Tito, 3 tahun, terseret arus sekitar pukul 06.30 WIB di Kecamatan Padang Timur. Hingga saat ini, korban masih dalam pencarian.
Seorang warga di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, juga ditemukan meninggal setelah hanyut pada Selasa dinihari. Rusdiyanto terjatuh saat menyeberangi jembatan Muaro Baru, Kelurahan Pasie Nan Tigo.
Selain banjir, longsor terjadi di Kota Padang. Tepatnya di Panorama I, Kelurahan Anduring, Kecamatan Lubui Kilangan, serta Balai Gadang dan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah.
ANDRI EL FARUQI