TEMPO.CO, Bangkalan -- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Bangkalan, meminta Pemerintah Daerah setempat memberikan pelatihan kepada orang tua tentang ciri-ciri seseorang yang tengah kecanduan narkoba. Salah satu pengurus PCNU Bangkalan Malik Nasir mengatakan pelatihan itu penting agar para orang tua bisa cepat mendeteksi bila anak mereka dalam pengaruh narkoba.
"Agar pencegahan narkoba, bisa dimulai dari lingkup keluarga," kata dia saat berkunjung ke DPRD Bangkalan, Selasa, 22 Maret 2016.
Menurut dia, selama ini orang tua baru mengetahui anak atau anggota keluarganya candu narkoba setelah ditangkap oleh polisi. "Kalau dilatih, orang tua pasti mencegah anaknya terjerumus lebih jauh ke dunia narkoba," ujar dia.
Kepala Urusan Bagian Operasional, Satuan Reserse Narkoba Polres Bangkalan, Inspektur Satu Eko Siswanto mendukung program tersebut. Namun, dia meminta yang menggelar pelatihan adalah organisasi non polri karena agenda internal Satreskoba untuk pemberantasan narkoba sangat padat. "Kami siap sebagai pemateri," kata dia.
Eko mengakui tidak ada program sosialisasi pencegahan narkoba di internal Satreskoba. Karena itu, dia mendesak pemerintah daerah Bangkalan segera membentuk Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK). Lembaga inilah nantinya yang akan membuat program tentang pencegahan narkoba. "BNNK penting, pencegahan narkoba harus lintas sektoral, tidak bisa hanya mengandalkan polisi," kata dia.
Eko juga menjamin tidak ada proses hukum, bagi ada orang tua yang secara sukarela menyerahkan anggota keluarga yang candu narkoba ke polisi untuk direhabilitasi. Proses hukum hanya berlaku bagi mereka yang ditangkap polisi sedang mengonsumsi narkoba dan memiliki barang bukti. "Kalau diserahkan sukarela, justru akan kami bantu penyembuhannya," kata dia.
MUSTHOFA BISRI