Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Burung Puyuh Mati Terserang Flu Burung  

image-gnews
Petugas menyita burung merpati saat razia unggas yang digelar Pemkot Jakarta Pusat di lapak burung merpati yang berada di jalan Kwitang, Jakarta, 18 November 2015. Penertiban tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran virus flu burung. TEMPO/Subekti
Petugas menyita burung merpati saat razia unggas yang digelar Pemkot Jakarta Pusat di lapak burung merpati yang berada di jalan Kwitang, Jakarta, 18 November 2015. Penertiban tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran virus flu burung. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.COBandung - Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Doddy Firman Nugraha mengungkapkan baru tahun ini dilaporkan terjadi serangan penyakit flu burung pada unggas menyerang ternak burung puyuh. “Burung puyuh ada 1.200 ekor dalam satu kelompok,” katanya kepada Tempo, Selasa, 22 Maret 2016.

Doddy mengatakan kasus flu burung pada burung puyuh itu baru pertama kali terjadi di Jawa Barat. Data itu diperolehnya setelah mengumpulkan data serangan virus flu burung sejak awal tahun ini hingga 21 Maret 2016 di Jawa Barat. “Dan ini kasusnya awal tahun. Makanya saya ingin memastikan lagi datanya, sekarang sudah tidak ada lagi laporan kematiannya,” ujarnya.

Menurut Doddy, kasusnya sendiri masih ditelusuri kembali. Dalam laporan kasus itu disebutkan kematian burung puyuh terjadi sporadis pada Januari lalu, dan hasil pemeriksaan virusnya dinyatakan positif virus flu burung. 

Doddy mengatakan contoh sampel burung puyuh itu sudah diperiksa di laboratorium dan hasil pemeriksaan memastikan penyebabnya virus H5N1. “Makanya dinyatakan positif AI (Afian Influenza), karena pada saat diambil, dibelah, kondisi dalam tubuhnya sudah rusak,” katanya.

Laporan hasil pemeriksaan virusnya pun dinyatakan belum terjadi mutasi pada virus flu burung pada burung puyuh itu. “Masih H5N1,” kata Doddy.

Doddy mengatakan saat ini populasi ternak unggas burung puyuh mulai berkembang di sejumlah daerah di Jawa Barat. Sejumlah peternak mengembangkan burung puyuh untuk memanfaatkan dagingnya dan telurnya kendati umur pertumbuhannya lebih lambat dan ukuran tubuhnya lebih kecil ketimbang ayam. “Komoditasnya bagus untuk dipasarkan, tidak berbeda rasa dagingnya dengan ayam,” katanya.

Data yang dikumpulkan Dinas Peternakan Jawa Barat sejak Januari hingga 21 Maret lalu mendapati serangan flu burung pada hewan unggas di Jawa Barat sudah menyerang 16.866 unggas. “Itu kumulatif, sporadis terjadi 43 kasus dengan jumlah kematian 16.866 unggas di sembilan kabupaten,” tutur Doddy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sembilan daerah itu adalah Subang, Indramayu, Bekasi, Majalengka, Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kuningan, serta Purwakarta. Kasus serangan flu burung pada ternak unggas terakhir dilaporkan terjadi Februari 2016. “Terjadi di Subang,” kata Doddy.

Doddy memerinci serangan virus flu burung pada unggas mayoritas masih menyerang ternak ayam broiler dan ayam kampung. Selebihnya 2.138 ternak itik dan entok, termasuk 1.200 ekor burung puyuh. “Alhamdulillah tidak ada kematian orang terkena, atau suspect manusia,” katanya.

Dengan munculnya kasus serangan flu burung di Jakarta, Jawa Barat kini ikut mengetatkan pengawasan lalu lintas unggasnya di daerah yang berbatasan dengan Ibu Kota. “Pengawasan dari kita jelas untuk daerah yang dianggap rawan. DKI juga harus memastikan tidak boleh ada yang keluar,” kata Doddy.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melarang pemeliharaan dan pemotongan hewan, terutama unggas, di permukiman untuk mencegah penularan virus flu burung kepada manusia. Pelarangan ini menyusul temuan puluhan ekor ayam dan entok yang mati mendadak di Kampung Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Senin pekan lalu.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

8 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

13 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

39 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

42 hari lalu

Burung kakatua putih. ANTARA
Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

50 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.