Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ke KUA, Waria Ini Urus Pernikahannya Bersama Calon dan Ayah

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Andini, waria asal Wonosobo, Jawa Tengah yang nikahnya dibatalkan. TEMPO/Shinta Maharani
Andini, waria asal Wonosobo, Jawa Tengah yang nikahnya dibatalkan. TEMPO/Shinta Maharani
Iklan

TEMPO.CO, Wonosobo - Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Kepil, Kabupaten
Wonosobo, Jawa Tengah, Slamet Zaenal mengatakan Andini, waria yang batal menikah melampirkan surat-surat persyaratan nikah, di antaranya kartu keluarga dan kartu tanda penduduk.

Surat itu berisi identitas Andini sebagai laki-laki yang bernama Andi Budi Sutrisno. Andini memberikan berkas kepada petugas KUA pada Selasa, 8 Maret 2016. Slamet lalu meneliti semua berkas itu. Ada pula surat pengantar dari KUA Kecamatan Pituruh, Purworejo. “Setelah saya teliti, dua-duanya beridentitas laki-laki. Jadi kami menolak permohonan itu,” kata Slamet kepada Tempo di kantor KUA Kepil, Jumat, 18 Maret 2016.

Menurut Slamet, Andini datang mengajukan surat permohonan nikah itu bersama pasangannya yang tinggal di Purworejo, Didik Suseno. Ayahanda Andini, Suroso menemani mereka. Slamet kepada mereka mengatakan tidak bisa mengabulkan permohonan surat nikah. Sesuai dengan Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974, perkawinan merupakan ikatan lahir batin pria dan wanita. Atas dasar itulah, Slamet menolak surat permohonan menikah.

Andini mengatakan tidak memanipulasi identitas dirinya ketika mengajukan surat permohonan menikah. Ia telah berkonsultasi dengan sejumlah orang ihwal hal itu. Andini tahu bahwa menikah sesama laki-laki di Indonesia dilarang. Tapi, ia dan pasangannya mencoba mengajukan surat permohonan itu ke KUA. "Saya lampirkan identitas saya sesuai KTP dan kartu keluarga," kata dia.

Setelah KUA menolak permohonan menikah itu, Andini menyarankan Didik untuk menikah dengan perempuan. Andini tak mau membuat malu Didik dan keluarganya karena batal menikah. Tapi, Didik tidak setuju dengan saran Andini. Mereka lalu bertemu ayahanda dan ibunda Didik di Purworejo dan menyatakan KUA telah menikahkan mereka. Atas dasar itulah, rombongan keluarga Didik datang untuk bersilaturahmi ke rumah Andini pada Sabtu pekan lalu.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Kepil, Mustofa Al Kifli, mengatakan dalam perspektif Islam, pernikahan sesama laki-laki tidak bisa dilakukan. Mustofa berharap pemerintah arif bersikap terhadap rencana pernikahan waria itu. “Saya berharap pemerintah arif menyikapi persoalan ini dan tidak berlarut-larut,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota Komisi D (bidang sosial) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Wonosobo, Edi Sutoto mengatakan akan berkomunikasi dengan pemerintah ihwal rencana pernikahan waria. Anggota dewan rencananya akan datang ke rumah Andini di Kecamatan Kepil.

Kepala Polisi Sektor Kepil, Surakhman, mengatakan polisi datang ke rumah Andini pada Sabtu pagi pekan lalu karena mendapat laporan dari tokoh masyarakat tentang pernikahan dua laki-laki. Setibanya di rumah Andini, rombongan keluarga dari Purworejo telah datang. Andini dan Didik juga telah mengenakan pakaian pengantin.

Polisi kemudian berembug dengan Andini, Didik, dan keluarga masing-masing. Polisi melibatkan tokoh masyarakat. Hasil rembugan itu yakni kedua pihak menyelesaikan hal itu secara kekeluargaan. Dalam surat kesepakatan bermaterai itu juga tertera pihak I atau keluarga Andini mengembalikan biaya yang dikeluarkan pihak II, yakni Rp 5 juta paling lambat sepekan setelah surat kesepakatan dibuat.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pesona Desa Wisata Sembungan Wonosobo, Desa Tertinggi di Pulau Jawa

21 Januari 2023

Desa wisata Sembungan, Wonosobo. shuterstock
Pesona Desa Wisata Sembungan Wonosobo, Desa Tertinggi di Pulau Jawa

Desa Wisata bernama Sembungan ini dinobatkan sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 2.300 meter di atas permukaan laut.


Melintas Wonosobo? Jangan Lewatkan Sajian Geblek dan Carica

25 Juli 2022

Carica, oleh-oleh khas Dieng yang dijual di kompleks Candi Arjuna, Banjarnegara. Tempo/Francisca Christy Rosana
Melintas Wonosobo? Jangan Lewatkan Sajian Geblek dan Carica

Wonosobo memiliki makanan khasnya yang sayang untuk dilewatkan. Simak daftar berikut.


Mengenal Fakta-fakta Unik tentang Wonosobo

24 Juli 2022

Warga menyaksikan Festival Balon Tradisional di lapangan Kembaran, Kalikajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat 06 Mei 2022. Setelah ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19 festival tersebut kembali digelar dan diikuti puluhan kelompok dengan berbagai kreasi balon warna-warni berbahan kertas. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Mengenal Fakta-fakta Unik tentang Wonosobo

Wonosobo sebagai salah satu kota di Jawa Tengah memiliki ragam fakta unik yang perlu diketahui.


4 Rekomendasi Destinasi Wisata di Wonosobo

24 Juli 2022

Matahari terbit dilihat dari dari puncak Sikunir, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, (13/12). Apabila cuaca cerah, dari puncak Cikurni para pengunjung dapat melihat Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi dan Ungaran. TEMPO/Shinta Maharani
4 Rekomendasi Destinasi Wisata di Wonosobo

Wonosobo menyediakan ragam destinasi wisata yang bisa dikunjungi baik gunung, telaga hingga hutan pinus.


Wisatawan Luar Daerah, Perhatikan Imbauan Polisi Ini Sebelum ke Kawasan Dieng

5 Mei 2022

Seorang polisi mengatur arur lalu lintas menuju kawasan Dieng, Kabupaten Wonosobo. ANTARA/HO - Polres Wonosobo
Wisatawan Luar Daerah, Perhatikan Imbauan Polisi Ini Sebelum ke Kawasan Dieng

Para wisatawan perlu memerhatikan imbauan dari polisi sebelum menuju ke kawasan Dieng.


196 Tahun Kabupaten Wonosobo, Erat dengan Diponegoro dan Perang Jawa

24 Juli 2021

Komplek Candi Arjuna tertutupi kabut tebal di Dieng, Wonosobo, Jateng, 30 Agustus 2014. Saat ini kawasan Dieng akan menggelar acara Ruwatan Rambut Gimbal, rangkaian dari Dieng Culture Festival, yang berlangsung pada 30-31 Agustus. Tempo/Aris Andrianto
196 Tahun Kabupaten Wonosobo, Erat dengan Diponegoro dan Perang Jawa

Berdirinya Kabupaten Wonosobo tidak bisa dipisahkan dari Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa. Pada 24 Juli ini, telah berusia 196 tahun.


Duta Besar India ke Wonosobo, Nikmati Matahari Terbit, Ngeteh, dan ke Pasar

21 November 2020

Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat, saat menggelar jumpa wartawan menjelang kedatangan Perdana Menteri Narendra Modi ke Jakarta, 28 Mei 2018. TEMPO/Suci Sekar
Duta Besar India ke Wonosobo, Nikmati Matahari Terbit, Ngeteh, dan ke Pasar

Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat mengatakan Wonosobo terkenal dengan keindahan alam dan pesona matahari terbit.


Bus Wisata Kecelakaan di Jalur Dieng-Wonosobo, 4 Tewas dan 15 Luka

30 September 2020

Bus wisata alami kecelakaan di jalur Dieng-Wonosobo dievakuasi dengan mobil derek. ANTARA/Heru Suyitno
Bus Wisata Kecelakaan di Jalur Dieng-Wonosobo, 4 Tewas dan 15 Luka

Sebuah bus wisata mengalami kecelakaan di jalur Dieng-Wonosobo, Jawa Tengah, mengakibatkan empat orang tewas.


Spot Nikmati Keindahan Dieng dari Atas, tapi Belum Buka

5 Juni 2020

Destinasi wisata baru Batu Angkruk di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Foto: Antaranews
Spot Nikmati Keindahan Dieng dari Atas, tapi Belum Buka

Antusiasme wisatawan terhadap objek wisata di ketinggian lebih dari 1.700 meter dari atas permukaan laut di Dieng itu cukup tinggi.


11 Warga Wonosobo Ikut Ijtima Gowa Positif Tertular Virus Corona

17 April 2020

Ilustrasi Virus Corona (123rf.com)
11 Warga Wonosobo Ikut Ijtima Gowa Positif Tertular Virus Corona

Sebanyak 11 warga Kabupaten Wonosobo positif tertular virus Corona setelah mengikuti Ijtima Gowa dan menularkannya kepada beberapa keluarga mereka.