TEMPO.CO, Solo-Dyah Sujirah alias Mbak Pon tidak percaya bahwa suaminya, Wiji Thukul bisa membuat bom. Menurutnya, suaminya yang hilang itu hanya pintar menulis puisi.
Mbak Pon sangat yakin suaminya tidak punya keahlian itu. "Yen pancen duwe aku mesti crita saka mbiyen (kalau memang punya saya pasti cerita dari dulu," katanya saat ditemui di rumahnya di Kampung Jagalan, Solo, Jum'at 18 Maret 2016.
Dia mengaku sangat kaget saat mendengar cerita Wiji Thukul pernah membantu tentara Timor Timur membuat bom. "Ini menjadi cerita yang sangat baru tentang Wiji Thukul." Namun, dia tak percaya cerita itu.
Bahkan, putri sulungnya, Fitri Nganthi Wani menganggap cerita itu sebagai fitnah. "Bapakku bukan tukang bikin bom," teriaknya dari dalam rumah.
Sebelumnya dikabarkan Wiji Thukul menerima penghargaan dari Xanana Gusmao lantaran dianggap sebagai orang yang berjasa bagi Timor Timur. Penghargaan itu diterima oleh putri sulungnya, Fitri Nganthi Wani.
Penyair yang hilang sejak masa pemerintahan Soeharto itu dianggap berjasa lantaran membantu tentara Timor Timur membuat bom untuk melawan tentara Indonesia.
AHMAD RAFIQ