TEMPO.CO, Jakarta - Associacao Dos Combatentes Da Brigada Negra (ACBN) mengadakan Seminar tentang Batas Laut di Gedung Delta Nova, Dili, pada 16 Maret 2016.
Acara dilanjutkan dengan pemberian sertifikat kepada 500 pejuang dari berbagai organisasi di Timor Leste sebagai pengakuan atas jasa-jasa mereka mendorong kemerdekaan bekas provinsi ke-27 di Republik Indonesia tersebut. Sertifikat diberikan juga kepada aktivis solidaritas internasional untuk Timor Leste dari Indonesia, Australia, Jepang, dan Portugal.
"Pemberian sertifikat oleh Kay Rala Xanana Gusmao bukan mewakili pemerintah Republik Demokratik Timor Leste, tapi ACBN," ucap Ketua Panitia Penyelenggara Seminar tentang Batas Laut Nuno Corvelo dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Jumat, 18 Maret 2016.
Menanggapi posting-an akun Path Ndorokakung tentang Wiji Thukul, Nuno mengatakan itu tidak benar. Dalam posting-an akun Ndorokakung disebutkan Wiji Thukul adalah orang Indonesia yang memasok dan merakit bom yang dipakai tentara Timor Leste untuk melawan ABRI.
Menurut Ndorokakung, Xanana mengatakan saat itu tentaranya kehabisan amunisi. Lalu datanglah Thukul yang kemudian membantu bikin bom. "Berita itu tidak benar," ujar Nuno.
Pernyataan Wiji Thukul sebagai perakit bom, tutur dia, tidak pernah diucapkan Xanana. Menurut dia, berdasarkan keterangan Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI), Wiji adalah aktivis sekaligus korban penghilangan paksa saat reformasi 1998.
Pada acara tersebut, anak sulung Wiji, Fitri Nganti Wani menerima sertifikat penghargaan. Penerima penghargaan lain adalah Budiman Sudjatmiko, Dita Indah Sari, Danial Indrakusuma, Wilson, Bima Petrus Anugrah, Jacobus Eko Kurniawan, Petrus Hari Hariyanto, Andi Arief (tidak hadir), dan Fransisca Ria Susanti. "Para penerima sertifikat dianggap memberi kontribusi penting dalam perjuangan demokrasi dan solidaritas untuk Timor Leste," kata Nuno.
Ia juga menyatakan pernyataan akun Ndorokakung yang menuding Wani diberi uang dalam acara tersebut tidak benar. Faktanya, ucap dia, Xanana mengimbau pemerintah Timor Leste memberi bantuan kemanusiaan sebagai bentuk solidaritas. "Kami mendesak Ndorokakung menarik semua pernyataannya serta meminta maaf kepada Xanana, panitia, dan keluarga Wiji Thukul," ujarnya.
ARKHELAUS W.