TEMPO.CO, Solo - Jenazah terduga teroris, Fonda Amar Dholihin, 22 tahun, warga Brengosan, Purwosari, Laweyan, Kota Solo, dimakamkan di tempat pemakaman Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat, 18 Maret 2016.
Fonda adalah anak dari Joko Tri alias Joko Parkit. Jenazahnya disalatkan di Masjid Al Muhajiri kampung setempat, kemudian dimasukkan mobil ambulans untuk diberangkatkan ke tempat pemakaman Polokarto, sekitar pukul 07.00 WIB atau mundur satu jam dari rencana.
Endro Sudarsono, juru bicara panitia pemakaman, mengatakan proses pemakaman itu sudah dimusyawarahkan keluarga, panitia pemakaman, dan Tim Pengacara Muslim (TPM) Jawa Tengah.
Jenazah Fonda diterbangkan dari Palu menuju Bandara Juanda Surabaya, Kamis malam, dan kemudian dibawa melalui jalan darat menuju rumah di Purwosari, Solo. "Jenazah Fonda tiba di rumahnya sekitar pukul 04.30 WIB, dan kemudian disalatkan di Masjid Muhajirin Brengosan yang dipimpin oleh Ustadz Sholeh Ibrahim dan Abu Husna," kata Endro.
Sekitar seratus pelayat yang ikut mengantarkan jenazah Fonda, terus menyerukan takbir di sepanjang jalan yang dilintasi menuju tempat pemakaman di Polokarto.
Agus Dwi Priyono, salah satu paman Fonda, mengatakan Fonda merupakan anak dari Joko Tri alias Joko Parkit. Joko Parkit telah lebih dulu ditangkap karena dituduh terlibat terorisme. Joko pernah dipenjara di Nusakambangan, tapi kini sudah dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan Pekalongan.
Fonda tewas saat kontak senjata dengan aparat kepolisian dan TNI di Poso, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu, sedangkan jenazahnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu, untuk dites DNA.
ANTARA