TEMPO.CO, Subang -Pemkab Subang, Jawa Barat, menggelar apel besar Tiga Pilar dalam upaya mencegah penyusupan paham radikalisme dan terorisme. Apel diikuti oleh ribuan PNS, TNI dan Polri dan berlangsung di alun-alun Benteng Pancasila.
"Apel besar tiga pilar yaitu PNS, TNI dan Polri sebagai bentuk kebulatan tekad dan menyatakan perang terhadap radikalisme dan terotisme," kata Bupati Subang, Ojang Sohandi, saat ditemui usai apel besar Tiga Pilar yang diikuti oleh ribuan gabunga PNS, TNI dan Polri tersebut, Kamis, 17 Maret 2016.
Ojang mengharapkan, pasca gelar apel besar Tiga Pilar koordinasi mulai dari tingkat Muspida, Muspika hingga kepala desa/lurah dan Babinsa TNI AD serta Babinkam Polri, akan terjalin semakin erat, kuat dan kompak. "Melawan gerakan radikalisme dan terorisme itu harus dilakukan secara bersama-sama di semua lini termasuk keiikusertaan masyarakat," kata Ojang.
Dengan demikian gerak-gerik mereka akan terus terawasi sehingga, gerakannya pun bisa dihentikan. Ojang mengimbau semua lapisan masyarakat membuka mata dan telinga dalam mengantisipasi masuknya paham dan gerakan radikalisme dan terorisme tersebut. "Kasus teroris Sunakim alias Afif, pelaku pengeboman Sarinah, Jakarta, harus menjadi pelajaran terakhir," katanya.
Ojang menginstruksikan kepada semua kepala desa agar menyiapkan satu ruangan buat berkantornya Babinsa AD dan Babinkam Polri di setiap kantor desa. Upaya itu penting dilakukan, agar koordinasi di lini terbawah bisa terus terjalin dengan kompak.
Komandan Kodim 0606 Subang, Letnan Kolonel (Inf) Budi Mawardi Syam, menyatakan, seluruh jajaran TNI akan berkeja sama allout dengan semua pihak dalam upaya menutup masuknya faham dan gerakan radikalisme dan terorisme tersebut. "Mulai 2016, wilayah Subang harus benar-benar aman dan kondusif," kata Budi.
NANANG SUTISNA