TEMPO.CO, SURAKATA - Pemerintah Kota Surakarta memastikan pembangunan Pasar Klewer akan selesai sesuai jadwal. Yakni selesai akhir tahun ini. Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, memastikan pembangunan tahap dua akan dimulai April mendatang. "Saat ini sudah dalam tahap lelang," katanya hari ini, Kamis, 17 Maret 2016.
Dia merencanakan, awal 2017 bisa memboyong para pedagang dari tempat darurat ke dalam pasar. Pedagang bisa menempati lagi kios Pasar Klewer tanpa dipungut biaya. Namun, pemerintah memberikan syarat khusus. Para pedagang, "Harus sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)," kata Rudyatmo. Selain itu, pedagang harus menunjukkan bukti pembayaran pajaknya.
Menurut Rudyatmo, para pedagang selama ini telah menikmati fasilitas yang dibangun pemerintah. "Mereka bisa menempati kios secara gratis, lantaran beaya pembangunan Pasar Klewer semua ditanggung pemerintah," katanya.
Menurutnya, syarat kepemilikan NPWP dan bukti pembayaran pajak, kata dia, merupakan hal yang wajar dan tidak memberatkan. "Lagi pula pajak yang dibayarkan nantinya juga kembali untuk masyarakat," katanya. Termasuk, anggaran yang digunakan untuk membangun Pasar Klewer juga berasal dari pajak.
Tahun ini, pemerintah melanjutkan pembangunan Pasar Klewer dengan anggaran Rp 96 miliar. Pembangunan tahap dua itu, merupakan kelanjutan dari pembangunan tahun sebelumnya yang menghabiskan anggaran Rp 61 miliar. Pasar Klewer direnovasi total lantaran terbakar akhir 2014 lalu. Akibatnya, ribuan pedagang harus berjualan di tempat darurat, di Alun Alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta.
Juru bicara Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Kusbani meminta agar pemerintah memberi kelonggaran kepada pedagang. "Ekonomi kami belum pulih," katanya.
Kusbani justru berharap, agar pemerintah bisa memberikan penguatan modal kepada pedagang. Dengan demikian, denyut perekonomian bisa pulih dan banyak tenaga kerja yang terserap. "Tentunya akan berimbas pada besarnya pajak yang bisa dibayar para pedagang," kata dia.
AHMAD RAFIQ