TEMPO.CO, Palembang -- Manajemen Rumah Sakit Muhammad Husein Palembang, yang memeriksa bakal calon Bupati Ogan Ilir dalam Pilkada tahun lalu, memastikan mereka telah berkerja secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ani Gumay, staf bagian Humas RSMH, mengatakan itu menanggapi masih adanya pro dan kontra hasil tes kesehatan calon bupati. Sebelumnya, BNN menangkap bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Nofiandi, saat sedang menggunakan sabu. BACA: BNN Ragukan Hasil Tes Kesehatan Pilkada
"Kita sudah bekerja sesuai SOP jadi tidak mungkin ada rekayasa," kata Ani, Rabu, 16 Maret 2016. Selain memiliki SDM yang berkompeten, rumah sakit tersebut juga memiliki peralatan lengkap karena itu rumah sakit tersebut menyandang status sebagai rumah sakit pusat tipe A. Menurut dia, pihaknya juga sudah memiliki pengalaman dalam menjalankan fungsi serupa semenjak beberapa tahun ini. BACA: Bupati Ogan Ilir Ditangkap
Komisioner KPU Sumsel, Ahmad Naafi, mengatakan pihaknya telah menerima hasil pemeriksaan kesehatan para calon bupati beberapa hari seusai pemeriksaan. Dari surat rekomendasi tersebut pihaknya dapat menetapkan ataupun tidak menetapkan pasangan yang dapat mengikuti pentahapan berikutnya. "KPU sudah selesai melaksanakan pentahapan pilkada sehingga tidak mungkin diulang," ujar Naafi.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo segera menonaktifkan Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi yang ditangkap Badan Narkotika Nasional. BNN menyatakan Nofiadi positif menggunakan narkoba jenis sabu.
Nofiadi menjadi target BNN selama tiga bulan terakhir. Petugas BNN menggerebek rumah Nofiadi yang berada di Jalan Musyawarah III, Kecamatan Gandus, Minggu, 13 Maret 2016, sekitar pukul 22.00 WIB.
PARLIZA HENDRAWAN