TEMPO.CO, Karawang - Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karawang, Saidah Anwar, mendorong Pemerintah Kabupaten Karawang untuk segera menempuh prosedur pengusulan jaipong menjadi Warisan Budaya tak Benda (WBTB). Menurut Saidah, hal ini penting dilakukan karena dikhawatirkan daerah lain akan lebih dulu mengklaim jaipong sebagai warisan budayanya.
Saidah mengatakan, dengan diakuinya jaipong sebagai warisan budaya tak benda, daerah lain akan melihat Jaipong ini milik Karawang. "Jika sudah diakui, akan jadi promosi gratis, seperti tari kecak saat jadi warisan budaya dunia, kan, jadi banyak yang mengetahui bahwa tari kecak berasal dari Bali," ucap Saidah Anwar saat ditemui di gedung DPRD Karawang, Kamis, 16 Maret 2016.
Menurut politikus Golkar tersebut, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana harus membantu Suwanda, sang pencipta tari jaipong, supaya memiliki kekuatan hukum untuk melindungi karya budaya kreasinya. Ia mengatakan jaipong akan diakui menjadi WTB setelah menempuh beberapa tahap. "Cellica harus bantu Suwanda mendaftarkan jaipong ke Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung (BPNB)," kata Saidah.
Saidah menyambut baik rencana Cellica untuk menggelar acara Festival Goyang Karawang. "Namun perlu disertai langkah konkret. Bupati harus mengawal Jaipong dari pendaftaran, proses verifikasi, sampai sidang," ujarnya.
Adapun seniman pencipta tari jaipong, Abah Suwanda, menyambut baik rencana Bupati Karawang untuk menyelenggarakan Festival Goyang Karawang. Bahkan seniman tari 61 tahun itu menyatakan sanggup mengerahkan semua penari jaipong di seluruh penjuru Karawang untuk ikut serta dalam acara tersebut.
"Tinggal memanggil guru dan pelatih tari dari semua padepokan dan sanggar jaipong di Karawang, bisa diarahkan untuk ikut serta dalam acara tersebut," tutur Suwanda saat ditemui di kediamannya, Rabu, 16 Maret 2016.
Namun Suwanda berharap Cellica juga membantu upayanya memperjuangkan jaipong supaya diakui menjadi warisan budaya tak benda. "Yang penting, kami sudah punya kekuatan hukum untuk melindungi karya budaya asli Karawang," ucap Suwanda.
HISYAM LUTHFIANA