TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi penilaian positif kepada Inspektur Jenderal Tito Karnavian sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang baru. Tito dianggap punya pengalaman yang cukup untuk menjabat posisi itu. "Pak Tito orang yang tepat karena pengalaman sejak di Densus 88," kata Kalla hari ini, Rabu, 16 Maret 2016, di kantor Wakil Presiden, Jakarta.
Tito resmi dilantik sebagai Kepala BNPT oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini di Istana Negara. Pelantikan itu dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla serta pejabat negara lain, seperti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo; Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso; Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan; Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti; Ketua MPR Zulkifli Hasan; serta Ketua DPR Ade Komarudin.
Tito sebelumnya menjabat Kepala Polda Metro Jaya. Sejak 2004 sampai 2010, Tito menghabiskan waktu di Detasemen Khusus 88 Antiteror. Ia juga pernah menjadi deputi penindakan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Sejak Bom Bali I sampai serangan teroris Thamrin 2016, nama Tito selalu ada dalam pengungkapan kasus terorisme.
Kembali ke pekerjaan yang menyangkut terorisme membuat Tito merasa kembali ke habitat. "BNPT kantor lama saya, dua tahun saya bekerja di sana. Ini seperti kembali ke rumah sendiri," ujarnya setelah menjalani pelantikan. Dia mengaku sudah memiliki sejumlah program yang disiapkan, meliputi pencegahan, penegakan hukum, dan rehabilitasi.
AMIRULLAH | ISTMAN MP