TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bekerja sama dengan perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk, dan Tempo sebagai mitra media, meresmikan Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2016. Ini salah satu bentuk apresiasi terhadap para peneliti terbaik Indonesia. Lewat kegiatan yang diselenggarakan sejak 2008 ini, peneliti muda bisa mengimplementasikan karya ilmiahnya ke masyarakat.
"Kami perlu sinergi secara harmonis antara akademi, industri, dan pemerintah untuk mewujudkan penelitian bernilai tinggi dan bermanfaat," ujar Ketua Umum Panitia RKSA 2016 Pre Agusta di Jakarta, Selasa, 15 Maret 2016.
Menurut Agusta, program dua tahunan ini merupakan komitmen pemerintah dan Kalbe Indonesia mengembangkan pengetahuan dan teknologi, serta budaya inovasi di masyarakat.
Soal bidang, Agusta mengatakan RKSA 2016 bertumpu pada penelitian kesehatan, meliputi kajian Bahan Obat, Diagnostik dan Metode Pengobatan, serta Pangan Fungsional.
"Pangan fungsional itu maksudnya bahan makanan yang nyata bermanfaat untuk masyarakat," kata External Communications Senior Manager PT Kalbe Farma Hari Nugroho.
Ada dua penghargaan RKSA 2016, yaitu Best Research Awards dan Young Scientist Award. Best Research Awards ditujukan untuk hasil terbaik penelitian bidang life science dan teknologi kesehatan, sedangkan Young Scientist Award untuk mengapresiasi peran peneliti muda dalam bidang tersebut.
Menurut Hari, kriteria penilaian atas dua penghargaan tersebut berbeda. "Untuk Best Research Awards, yang dinilai adalah orisinalitas, kebaruan, manfaat dan dampak untuk ilmu pengetahuan, serta hibah yang pernah didapatkan penelitian yang bersangkutan," ujarnya.
Sedangkan pada Young Scientist Award, tutur Hari, yang dinilai adalah publikasi dan jenis publikasi yang diterbitkan peneliti muda yang bersangkutan, juga penghargaan kompetitif yang pernah didapatkan individu tersebut sebagai seorang peneliti.
Sejumlah petinggi lembaga biologi, profesor, dan guru besar bidang farmasi dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia ditunjuk sebagai dewan juri RKSA 2016. Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Dimyati pun ikut menjadi penilai. "Dari komposisi juri ada perubahan dari tahun ke tahun, tapi soal topik kajian dan aspek penilaian tak banyak berubah sejak RKSA pertama," kata Hari.
Hari juga menjelaskan masa sosialisasi dan pendaftaran RKSA 2016 dimulai 15 Maret 2016 hingga 3 Juni 2016. Peserta yang tak dibatasi jumlahnya, diwajibkan mengirim berkas penelitian berupa formulir pendaftaran, profil diri, rangkuman penelitian, dan paper penelitian yang bisa diunduh di www.kalbe-rksa.com.
YOHANES PASKALIS