TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo.
Menteri Anies, yang baru saja mendarat di Bandar Udara Soekarno-Hatta, setelah mengikuti konferensi internasional “Global Education Skills Forum” di Dubai, menerima kabar dari Sekretaris Jenderal PGRI M. Qudrat Nugraha bahwa Sulistiyo wafat. Ia pun langsung menuju RSAL Dr. Mintohardjo, Jakarta Pusat.
“Bangsa Indonesia sangat kehilangan tokoh pendidikan Bapak Sulistiyo. Atas nama pribadi dan pemerintah, saya mengucapkan turut berdukacita yang mendalam,” kata Menteri Anies setelah melayat di RSAL Dr. Mintohardjo, Jakarta, Senin, 14 Maret 2016.
Anies mengatakan Sulistiyo merupakan orang yang baik dan sangat sopan meskipun sering memberi kritik kepada Kementerian.
"Pak Sulis itu sangat sopan. Dia juga orangnya halus kalau berbicara kepada saya meskipun sering juga mengkritik," tuturnya.
Mendikbud mengatakan, sepanjang hidupnya, Sulistiyo mengabdi pada dunia pendidikan.
“Kita semua tahu bahwa Pak Sulis selalu berpikir tentang bagaimana guru bisa lebih baik, bagaimana pendidikan bisa lebih baik, dan bagaimana Indonesia bisa lebih baik. Kita berharap para pemuda Indonesia dapat meneruskan teladan Pak Sulistiyo,” tuturnya.
Sulistiyo merupakan salah satu korban “kecelakaan” yang terjadi saat menjalani terapi hiperbarik di RSAL Mintoharjo. Tiga korban lainnya adalah Mantan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol (Purn) Abubakar Nataprawira, RM Edi Suwardi Suryaningrat, dan dr Dimas.
ERWIN Z