TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan ikut berbela sungkawa atas meninggalnya Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistyo. “Atas nama pribadi dan pemerintah saya mengucapkan turut berduka cita yang mendalam,” katanya melalui keterangan pers resmi yang diterima Tempo Senin 14 Maret 2016.
Anies mengatakan Sulistyo adalah sosok yang selalu bekerja untuk pendidikan. “Sepanjang hidupnya diabdikan untuk pendidikan,” katanya. Sulis, kata Anies, selalu berpikir tentang bagaimana guru bisa menjadi lebih sejahtera, pendidikan dan Indonesia bisa menjadi lebih baik. Anies pun menilai Sulis adalah orang yang baik dan sangat so[an meskipun sering memberikan kritik kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepada Anies, Sulistyo selalu berpesan bahwa “Titip ya, Indonesia supaya lebih baik lagi.” Anies mengatakan Indonesia sangat kehilangan Sulistyo dan berharap pemuda dapat meneruskan teladan almarhum.
Anies mendengar kabar Sulistyo meninggal pada Senin, 14 Maret 2016 pukul 15.30 saat ia baru mendarat di Indonesia dari perjalanan dinas di Dubai. Ia pun langsung menyambangi rumah sakit RS AL Dr Mintohardjo, lokasi kecelakaan medis yang dialami Sulistyo. Anies mengaku sempat bertemu dengan sejumlah dokter di rumah sakit itu untuk menanyakan kronologis singkat. “Pak Sulis mengikuti treatment itu bukan karena sakit, tapi untuk vitalitas, meningkatkan daya tahan tubuh dan kebugaran,” kata Anies.
Anies dan Sulis sempat bersitegang pada perayaan Hari Guru tahun lalu. Anies meminta agar penyelenggaraan Hari Guru dirayakan satu kali saja yaitu pada 24 November 2015 dengan mengenakan baju putih hitam dan dihadiri Presiden Joko Widodo. Tanggal itu sebenarnya juga bertepatan dengan hari ulang tahun PGRI. Namun PGRI membuat perayaan Hari Guru tandingan pada 13 Desember 2015 dengan mengenakan seragam batik PGRI dengan alasan sekaligus merayakan hari ulang tahun PGRI.
Menteri Anies dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi sempat mengeluarkan surat edaran untuk tidak menghadiri acara itu dengan alasan perayaan Hari Guru sudah dilaksanakan secara nasional pada 24 November 2015. Acara yang digelar PGRI tetap terlaksana di Gelora Bung Karno. Yuddy dan Anies tidak menghadiri acara yang digelar oleh Sulistyo dan para pengurus PGRI itu. Kehadiran pemerintah pada acara itu, diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Sulistyo merupakan salah satu dari korban kecelakaan yang terjadi saat menjalani terapi hiperbarik di RSAL Mintoharjo. Tiga korban lainnya adalah Mantan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol (purn) Abubakar Nataprawira, RM Edi Suwadi Suryaningrat dan dr Dimas.
MITRA TARIGAN