TEMPO.CO, Tokyo- Untuk pertama kali setelah berabad-abad lamanya, Jepang mengumumkan akan mempekerjakan ninja. Namun bukan untuk menyusup dan membunuh para musuh, ninja rekrutan harus siap menjadi sorotan. Ninja akan berpose dengan para turis.
Seperti dilansir dari laman Mirror, Senin, 14 Maret 2016, para ninja direkrut oleh prefektur Aichi di Sentral Jepang untuk mempromosikan pariwisata di daerah itu, yang dikenal dengan kastil bersejarah Nagoya.
"Ninja akan dikontrak satu tahun dengan gaji bulanan sebesar 180.000 yen atau Rp 20, 5 juta ditambah bonus," kata Satoshi Adachi dari Unit Promosi Pariwisata Pemerintah Prefektur.
Selain berpose, ninja juga akan melakukan gerakan akrobat, menunjukkan ciri khas penggunaan "shuriken" atau bintang Ninja, dan senjata lain.
Kemampuan berbahasa Jepang lebih disukai. Tetapi pelamar bukan orang Jepang yang paham sejarah dan pariwisata Jepang diberi kesempatan melamar sebab rombongan sering berbicara bahasa Inggris.
"Ninja kami juga harus pandai berbicara untuk mempromosikan pariwisata, meskipun ninja pada dasarnya diperlukan untuk tugas rahasia," tambah Adachi.
Mereka yang lulus seleksi akan mengikuti kursus pelatihan selama satu bulan di bulan April. Aplikasi dibuka sampai 22 Maret 2016. Pria dan wanita berusia 18 atau di atas kebangsaan apapun dapat melamar.
Ninja adalah tentara bayaran Jepang abad ke-15 yang memiliki tugas khsusu spionase, pembunuhan, sabotase dan bentuk lain dari peperangan.
Mereka sebelumnya hanya ditemukan dalam legenda dan buku-buku sejarah, namun Jepang berpikir menggunakan mereka untuk meningkatkan pendapatan pariwisata.
MIRROR.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA