TEMPO.CO, Bandung - Manajer PT Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat, Agus Kuswardoyo, mengatakan pihaknya memadamkan sementara aliran listrik di wilayah genangan banjir, Bandung Selatan. Pemadaman itu dilakukan sejak Sabtu malam, 12 Maret 2016, sekitar pukul 23.00 WIB. “Sampai malam ini (Ahad malam), masih dipadamkan,” kata Agus yang dihubungi pada Ahad, 13 Maret 2016.
Total ada 17 gardu listrik yang dipadamkan oleh PLN dengan jumlah pelanggan 8.554 rumah. Petugas yang siaga khusus untuk wilayah banjir tersebut berjumlah 18 orang, yang terbagi menjadi enam regu.
“Sesuai dengan standar operasional pelaksanaan pengamanan, PLN langsung memadamkan listrik dari gardu sebelumnya ketika ketinggian air telah mencapai 1 meter atau jika ada permintaan dari pelanggan,” ujar Agus.
Wilayah banjir yang listriknya dipadamkan, antara lain Kampung Cijagra dan Cigebar, Kecamatan Bojongsoang. Kemudian Dayeuhkolot, Leuwi Bandung, Bojongasih, dan Cipurut di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot. Berikutnya, Desa Andir, Desa Mekarsari, dan Desa Baleendah.
Untuk mencegah kemungkinan warga tersengat listrik saat banjir, PLN meminta warga mengontak call center PLN di nomor 022-123 agar petugas segera memadamkan pasokan listrik ke wilayah tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bandung pada Ahad menetapkan status tanggap darurat bencana setelah banjir mengepung sebelas kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung dan berdampak pada 7.500 warga. Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Sofian Nataprawira mengatakan volume air di Sungai Citarum sudah meningkat pada Sabtu. Dampak terparah akibat banjir terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.
ANWAR SISWADI