TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan partainya tak mengenal istilah jalan belakang agar seseorang bisa mendapat restu untuk maju sebagai calon kepala daerah. "Jangan pernah percaya kalau ada orang yang bilang bisa menghubungkan dengan saya, lantas jadi (calon kepala daerah), itu pasti bohong," ujar SBY saat memberikan pembekalan persiapan pilkada 2017 bagi pengurus Demokrat se-DIY dan Jawa Tengah di Yogyakarta, Ahad petang, 13 Maret 2016.
SBY menegaskan, dalam proses pemilihan kepala daerah, mulai bupati, wali kota, hingga gubernur, ia tak pernah mengambil keputusan sendiri secara langsung. "Itu yang memutuskan sistem, dari bawah sampai akhirnya ke saya," ujar mantan presiden keenam RI itu.
Apalagi, SBY berujar, dalam proses rekrutmen kandidat calon kepala daerah, ada pengurus partai yang menarik pungutan atau biaya dengan berbagai alasan. "Kalau pakai uang, proses itu lebih bohong lagi, itu merusak nama baik partai, beritanya pasti sampai ke saya," ujar SBY.
Menurut SBY, segala proses pengambilan keputusan di partai Demokrat, termasuk urusan calon kepala daerah yang hendak maju, selalu dilakukan dengan sistemis dan akuntabel.
SBY menuturkan, prinsip pengambilan keputusan untuk kandidat kepala daerah sengaja ditegaskan berulangkali dalam road show-nya keliling Jawa. "Hanya dengan melanjutkan yang baik dan memperbaiki yang tidak baik itu, partai Demokrat akan kembali berjaya," ujar SBY.
SBY berharap, perbaikan internal membuat partai siap menghadapi pemilu 2019. Dia mencontohkan, meskipun 2014 suara Demokrat turun, pada pilkada serentak 2015, partai itu masih berjaya. Setidaknya, ada empat daerah yang diklaim SBY telah sukses mengantarkan kader Demokrat sebagai kepala daerah, yakni Kabupaten Simalungun, Kabupaten Fak-Fak, Kota Manado, dan Kalimantan Tengah.
SBY masih berharap pada hasil pilkada ulang di Kabupaten Pematang Siantar, Sumatera Utara, yakni dari lima pilkada ulang itu, Demokrat mendapatkan kemenangan genap seratus persen. "Kita akan lakukan politik bersih, bukan politik uang, menghalalkan segala cara, tapi penuh kerja keras," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO