TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat sedang fokus mencari figur yang dapat diusung sebagai calon presiden pada pemilihan umum 2019. Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan sejalan dengan pemilu presiden, partai juga tidak mengabaikan pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.
"Dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden yang bersamaan, Partai Demokrat diminta supaya jauh-jauh hari sudah ada nama calon presiden," kata Andi, di Jakarta, Ahad, 13 Maret 2016.
Menurut Andi, kader-kader partai meminta Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat untuk mencari figur calon presiden. Sebab, pada pemilihan presiden beberapa waktu lalu, Partai Demokrat tidak mengusung siapa-siapa dan tidak memiliki figur yang mampu mempengaruhi pemilihan legislatif. "Maka harus konsen, cari yang cocok," katanya.
Pencarian itu diwujudkan dalam kegiatan keliling Jawa atau tour de Java yang dilakukan SBY dan timnya. Namun, Andi membantah bila pencarian figur itu dianggap untuk melawan Presiden Joko Widodo. Ia menyatakan tidak menutup peluang bagi calon di luar kadernya dan nonpartai, kalaupun tidak ada sosok yang kuat dari internal partai.
Adapun untuk pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017, Andi mengaku belum ada kejelasan nama yang akan diusung partainya. Ia menuturkan masih ada waktu selama tujuh bulan untuk menilai popularitas, elektabilitas, dan kapabilitas kandidat calon gubernur.
Selain itu, karena Partai Demokrat tidak memiliki cukup kursi untuk mengusung calonnya sendiri, Andi memastikan partainya akan melakukan koalisi dengan partai lain, termasuk PDI Perjuangan. "Calon-calon diharapkan bisa mengerucut. Tidak menutup kemungkinan ada nama baru. Ini masih cair," katanya.
FRISKI RIANA