TEMPO.CO, Ciamis - Petugas dari PT Kereta Api Indonesia terus memperbaiki rel yang ambles di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Ahad, 13 Maret 2016.
Sejumlah petugas terlihat mengelas rel, memadatkan batu balas, dan mengemas pasir untuk penyangga agar bantalan kuat. Tampak pula petugas yang berusaha mengalirkan air dengan ekskavator.
"Dengan kejadian ini, kita dahulukan penguatan balas di daerah yang longsor. Kita akan perkuat dan usahakan jalur selatan bisa dilalui," kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional II Bandung Zunerfin saat meninjau lokasi longsor.
Agar jalur lebih aman, kata dia, pihaknya akan menggeser jalur sekitar setengah hingga satu meter. "Ya, kita geser sekitar setengah sampai satu meter," jelasnya.
Target perbaikan rel, Zunerfin mengatakan, diharapkan dalam waktu dekat bisa selesai. "Dalam artian bisa dilalui kereta api dalam kecepatan terbatas. Mudah-mudahan tidak lama lagi," harapnya.
Zunerfin menjelaskan, peristiwa longsor terjadi Sabtu kemarin, pukul 18.20 WIB. Sebelum rel ambles, daerah di sekitarnya diguyur hujan deras. "Jam 15.00 hujan deras dan akibatkan luapan air yang tidak bisa ditampung drainase yang ada," katanya.
Debit air yang tinggi, Zunerfin menambahkan, menyebabkan air meluap dan melewati badan jalan sehingga bantalan rel tergerus dan terjadilah longsor. Panjang longsor, kata dia, mencapai 20 meter dan ketinggian 6 meter.
Disinggung dugaan mampetnya gorong-gorong di bawah rel, Zunerfin membantahnya. Bencana ini, kata dia, lebih karena curah hujan tinggi. "Kita ada dua gorong-gorong," ujarnya.
Sabtu petang kemarin, jalur kereta api di KM 293+0/1, di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, ambles sepanjang 20 meter dengan tinggi 6 meter.
CANDRA NUGRAHA