TEMPO.CO, Balikpapan-Komando Daerah Militer Mulawarman memberangkatkan 519 personil Satuan Tugas Garuda ke Darfur, Sudan. Pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa ini merupakan gabungan dari personil Batalyon Infanteri 623 Bakti Wira Utama Banjar Baru, Batalyon Infanteri Raider 600, Batalyon Kavaleri, Batalyon Zeni Tempur, Batalyon Artileri Medan, Detasemen Rudal dan Detasemen Markas Kodam Mulawarman.
“Pasukan harus mampu melaksanakan tugas dan menjaga nama baik Negara,” kata Inspektorat Kodam Mulawarman Kolonel Ana Supriyatna usai melepas pasukan, Jumat, 11 Maret 2016.
Ana menuturkan pasukan membawa tugas mulia menjaga perdamaian di daerah konflik Darfur. Mereka juga diberi wewenang membela diri saat diserang pihak-pihak yang berkonflik. “Bila diserang tentu boleh membela diri, pasukan kami professional dan terlatih,” katanya.
Ana meminta keluarga pasukan mengiklaskan keberangkatan mereka dalam menjalankan tugas negara. Negara dan PBB, kata dia, menjamin kesejahteraan seluruh personil pasukan beserta keluarga ditinggalkan. “Keluarga di rumah tidak perlu risau akan kesejahteraanya,” ujarnya.
Pasukan Garuda tersebut dipimpin Letnan Kolonel Singgih Pambudi Ariyanto yang sebelumnya menjabat Komandan Komando Distrik Militer Tarakan. Perwira menengah ini dinilai punya kecakapan menjadi pemimpin pasukan perdamaian Garuda PBB dalam menengahi perang saudara di salah satu negara di Benua Afrika ini.
Seluruh prajurit yang menjalankan misi perdamaian telah lulus seleksi di jenjang daerah hingga pusat. Seleksi meliputi tes kesehatan fisik, psikologis, kesamaptaan jasmani, mengemudi, bahasa inggris, akademis, kepemimpinan dan strategi militer. Proses seleksi dilaksanakan langsung Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI di Balikpapan hingga karantina akhir di Sentul Jawa Barat.
Wakil Komandan Pasukan Garuda Mayor Roy Fahkrul Razi menambahkan pasukan diterbangkan ke Sudan pada pertengahan bulan Maret ini. Total pasukan perdamaian ini jumlahnya mencapai 800 personil gabungan unsur TNI AD, AU dan AL.
“Total keseluruhannya mencapai 800 personil gabungan. Keberangkatannya bergelombang menggantikan personil pasukan perdamaian yang sudah ada di Sudan,” tuturnya.
Personil ini dibentuk ulang menjadi dua unit pasukan perdamaian terdiri Peace Keeping Operation (PKO) dan Peace Making Operation (PMO) saat berada di Sudan.
S.G. WIBISONO