TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan pertarungan antara Donald Trump dan Hillary Clinton akan berlangsung sengit jika keduanya sudah resmi menjadi calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik dan Partai Demokrat. "Kalau kemudian pertarungannya Hillary dan Trump, itu akan menjadi pertarungan yang menarik," kata dia di kantornya, Jumat, 11 Maret 2016.
Pramono mengatakan Trump akan mencetak sejarah baru di Amerika jika ia menjadi calon presiden dari Partai Republik. Pasalnya, Trump bukan merupakan kader murni Partai Republik. Selain itu, Trump bukan pengurus atau memiliki karier politik di partai itu. "Kalau bisa, itu menjadi sejarah baru di dalam Republik dan demokrasi Amerika," ujarnya.
Pemilu di Amerika, kata dia, dipastikan berpengaruh pada dunia. Pramono mengatakan Amerika memiliki pengaruh yang kuat di seluruh dunia dalam aspek ekonomi, budaya, politik, sosial, budaya, dan keamanan. Pramono menilai, dari perkembangan terakhir di lapangan, Hillary dan Trump memang unggul dari pesaing mereka dalam konvensi Partai Demokrat dan Republik.
Saat ini, Trump dan Hillary tengah menghadapi konvensi di partai masing-masing untuk menjadi kandidat Presiden Amerika. Trump memimpin dalam perolehan suara delegasi dengan 329 suara, sedangkan pesaingnya, Ted Cruz, mendapat 231 suara. Marco Rubio mendapat 110 suara, sedangkan Kasich 25 suara.
Di Partai Demokrat, senator asal Vermont, Bernie Sanders, mengungguli mantan Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton di dua dari tiga negara bagian dalam pemilu pendahuluan Partai Demokrat pada Sabtu lalu. Sanders menang di Kansas dan Nebraska. Tapi, secara total, Hillary sudah mengumpulkan 1.117 suara delegasi, termasuk 659 suara delegasi super. Sedangkan Sanders mengumpulkan 477 suara delegasi, termasuk 22 delegasi super.
ANANDA TERESIA