TEMPO.CO, Jakarta - Dua kubu Partai Persatuan Pembangunan yang tengah berseteru, Kamis, 10 Maret 2016, dipertemukan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly. Pertemuan tersebut memutuskan untuk membuat tim kecil yang terdiri atas perwakilan masing-masing kubu sebagai langkah awal menuju islah.
Tim tersebut berisikan lima perwakilan dari masing-masing kubu. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP kubu Muhammad Romahurmuziy, Arsul Sani, menuturkan lima orang yang kemungkinan masuk tim kecil dari pihaknya adalah Emron Pangkapi, Romahurmuziy, Irgan Chairul Mahfiz, Reni Marlinawati, dan dirinya. "Nanti malam fix-nya, kemungkinan itu. Kalau dari Pak Djan, saya tidak tahu," ujarnya saat ditemui di gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat, 11 Maret 2016.
Adapun Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan Faridz, Achmad Dimyati Natakusumah, mengatakan pihaknya masih belum memutuskan lima orang tersebut. "Hari ini kami rapatkan dulu," katanya saat dihubungi Tempo.
Arsul menambahkan, tugas dari tim kecil tersebut akan merumuskan mengenai upaya perdamaian kedua belah pihak. Tim juga mencari kesepakatan bila PPP akan melangsungkan muktamar. "Perlu musyawarah kerja nasional (mukernas) dulu apa enggak? Peserta mukernas siapa? Kalau muktamar siapa pesertanya?" katanya.
Bila kesepakatan damai berujung pada perlunya muktamar, kata Arsul, tim kecil tersebut akan merumuskan panitia muktamar. "Ini harus merepresentasikan kedua belah pihak," tuturnya. Tim ini direncanakan bertemu kembali esok hari sekitar pukul 10.00 di kantor Kementerian Hukum dan HAM.
Berdasarkan pertemuan antara perwakilan dua kubu dan Menteri Yasonna kemarin, ada lima poin kesepakatan yang tercapai. Lima poin tersebut adalah ada kesepakatan bersama yang mengikat, sepakat melangkah ke depan dan tidak akan mundur, sepakat islah, membentuk tim kecil untuk merumuskan formulasi islah, dan tim kecil akan bertemu esok hari, Sabtu, 12 Maret 2016.
AHMAD FAIZ