Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Becak Listrik Jadi Alternatif Pengganti Becak Motor di Yogya  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Winawan Mardi Raharjo (39 tahun) berpose di samping becak listrik karyanya saat akan melakukan uji coba di jalan raya di kawasan Bumijo, Yogyakarta, 10 Oktober 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.
Winawan Mardi Raharjo (39 tahun) berpose di samping becak listrik karyanya saat akan melakukan uji coba di jalan raya di kawasan Bumijo, Yogyakarta, 10 Oktober 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.COYogyakarta - Becak listrik menjadi salah satu desain alternatif untuk menggantikan becak motor. Hal ini karena pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta telah menegaskan becak motor tidak bisa dilegalkan menjadi angkutan umum di jalan.

“Kalau (becak) yang pakai listrik boleh. Yang penting bentuknya tidak meninggalkan kekhasan Yogyakarta,” kata Kepala Dinas Perhubungan DI Yogyakarta Sigit Harjanta saat ditemui di Kepatihan Yogyakarta, Kamis, 10 Maret 2016.

Becak motor dilarang di Yogyakarta sejak dikeluarkannya Surat Edaran Gubernur DIY Nomor 551.2/0316 tentang Larangan Pengoperasian Becak Bermotor. Sebab, becak bermotor tidak termasuk jenis kendaraan bermotor yang telah ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi. Akibatnya, selain dilarang beroperasi, becak bermotor berjumlah hampir 2.000 yang tercatat sebagai anggota paguyuban sering dirazia polisi. 

Audiensi antara komunitas becak motor yang diwakili Paguyuban Pengemudi Becak Motor Yogyakarta dan pemerintah DI Yogyakarta telah berlangsung dua kali. Audiensi pada 8 Juni 2015 dan 8 Maret 2016 tetap tidak memberikan hasil perizinan operasional becak motor. 

Sigit menjelaskan, ada tiga opsi yang disepakati kedua belah pihak pada 8 Maret 2016. Pertama, perlu ada desain baru dari becak motor agar bisa memenuhi persyaratan operasional. Desain tersebut tidak boleh meninggalkan kekhasan becak Yogyakarta yang merupakan becak kayuh. 

Menurut Sigit, sudah ada pembicaraan mengenai desain becak yang antara lain melibatkan Universitas Gadjah Mada, Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Yogyakarta, dan pengusaha.

“Becak motor kan tidak sesuai dengan kekhasan becak Yogyakarta,” kata Sigit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, apabila pengemudi becak motor tidak bisa memenuhi opsi pertama, harus kembali pada desain becak kayuh. Ketiga, apabila tidak bersedia, pemerintah DI Yogyakarta mencarikan alternatif pekerjaan lain.

Pembuat becak listrik Yogyakarta, Winawan, mengaku hingga saat ini belum pernah dilibatkan pemerintah DI Yogyakarta dalam pembuatan desain becak meskipun dia telah membuat empat unit becak listrik atas pesanan orang lain sejak tiga tahun lalu. Becak desainnya merupakan konversi dari becak kayuh ke becak listrik.

“Becak saya memakai tenaga listrik hanya untuk meringankan pengemudi (saat tanjakan). Selebihnya, tetap dikayuh,” kata Winawan saat dihubungi Tempo, Kamis, 10 Maret 2016.

Becak listrik buatannya membutuhkan empat jam untuk menyimpan energi listrik yang bisa digunakan hingga jarak 60 kilometer. Hanya saja, Winawan mengakui, harga pembuatannya mahal, yaitu berkisar Rp 13 juta-Rp 15 juta per unit. 

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

22 jam lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

12 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Jelang Libur Lebaran, Yogyakarta Mulai Operasikan Sejumlah Unit Becak Kayuh Listrik

13 hari lalu

Becak kayuh bertenaga listrik mulai diserahterimakan Pemda DI Yogyakarta ke koperasi-koperasi untuk dioperasikan Jumat (5/4) Tempo/Pribadi Wicaksono.
Jelang Libur Lebaran, Yogyakarta Mulai Operasikan Sejumlah Unit Becak Kayuh Listrik

Becak kayuh listrik ini menjadi simbol transportasi Yogyakarta yang lebih ramah lingkungan.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

16 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

42 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

43 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

48 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

51 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

57 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.