TEMPO.CO, Malang - Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh sedang mendirikan monumen pesawat tempur A-4 Skyhawk. Monumen yang dibangun di pangkalan yang ada di Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu adalah satu dari sejumlah monumen serupa yang bertebaran di banyak lokasi di daerah lain.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Mayor Hamdi Londong Allo menjelaskan semua pesawat A-4 Skyhawk yang dimiliki TNI, yang berjumlah 32 unit, telah dipensiunkan per 2 Agustus 2004. Semua pesawat itu sebelumnya ditempatkan di Skuadron Udara 11 Wing 5 Pangkalan Udara Utama Hasanuddin, Makassar, yang lazim disebut Skuadron Udara 11 Makassar.
“Dipensiunkan karena sudah berusia tua, dan sejak itu, sebanyak 32 pesawat A-4 Skyhawk telah dijadikan monumen di berbagai kota di Indonesia, termasuk di tempat kami,” kata Londong, Rabu, 9 Maret 2016.
Khusus monumen di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Londong menambahkan, pesawat A-4 Skyhawk didatangkan langsung dari Makassar dua bulan lalu dengan menggunakan pesawat Hercules. Setelah tiba di Malang, pesawat dirakit oleh anggota Satuan Pemeliharaan 32 atau Sathar 32 yang dinaungi Depo Pemeliharaan 30.
Adapun yang lainnya dijadikan monumen di Museum Mandala dan Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta, taman kota Sengkang, Sulawesi Selatan; Kota Lampung; Majalengka, Jawa Barat; Pangkalan Udara Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur; Kota Cepu, Jawa Tengah; Banda Aceh; Kota Kendari, Sulawesi Tenggara; dan Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat. "Untuk mempercantik lokasi," kata Londong.
Pesawat A-4 Skyhawk berkursi tandem sudah memperkuat TNI Angkatan Udara selama 25 tahun. Pesawat bermesin turbojet ini pernah menjadi andalan militer Angkatan Laut Amerika Serikat karena mampu melakukan pengisian bahan bakar di udara atau air-refueling.
Pesawat tempur A-4 Skyhawk diproduksi McDonnell Douglas pada 1962. Pesawat jenis jet ini menjadi satu alat tempur andalan pada masa Perang Vietnam, difungsikan sebagai pesawat pengebom ringan pada 1965.
Sejarah mencatat, kedatangan Skyhawk ke Indonesia melalui proses pembelian yang penuh kerahasiaan karena berkaitan dengan Negara Israel. Secara teknis, Indonesia membeli Skyhawk dari Amerika Serikat, tapi barangnya ada di Israel. Lewat Operasi Alpha, sebanyak 31 unit A-4E tempat duduk tunggal (single seater) dan dua unit TA-4 H tempat duduk ganda (dual seater) dikirim sejak Mei 1980. Pengiriman berlangsung selama 21 bulan dan berakhir pada 31 Agustus 1982.
“Setelah berjasa sejak Mei 1980, Monumen A-4 Skyhawk di depan markas Depohar 30 nantinya akan sangat berguna bagi para siswa dan masyarakat yang akan melintasi atau berkunjung ke Depohar 30 sehingga mereka mengetahui dunia dirgantara bangsa kita,” ujar Londong.
ABDI PURMONO