TEMPO.CO, Pekanbaru - Warga Riau ikut menikmati fenomena langkah yang terjadi dalam ratusan tahun, gerhana matahari. Namun gerhana yang terlihat tidak begitu sempurna lantaran tertutup awan.
Tidak ada perayaan khusus yang digelar di daerah ini sehingga warga hanya melihat gerhana dari rumah masing-masing. "Matahari tampak seperti bulan sabit," kata warga Panam, Pekanbaru, Rani Novrianti, Rabu, 9 Maret 2016.
Warga Pekanbaru lainnya Mirawati mengaku sengaja menanti fenomena langka tersebut di lantai II, rumahnya, di Jalan Lobak, Kelurahan Delima, Pekanbaru. Gerhana cukup terlihat menutupi separuh matahari.
Baca Juga: Begini Cara Unik Profesor Astronomi ITB Berburu Gerhana
Namun sayang, hanya sebentar terlihat matahari tertutup awan. "Hanya sebentar saja tampak, lalu tertutup awan," katanya.
Gerhana matahari juga disaksikan warga Bangkinang Kampar. "Masya Allah..! gerhana matahari juga kami saksikan dari depan rumah kami yang berada di perbukitan Bangkinang," ucapnya.
Warga Duri, Syafrizal tak menduga melihat gerhana matahari. Ia senang bisa melihat fenomena langka ini. "Ternyata di Duri gerhana matahari lebih jelas, tidak sia-sia bangun pagi," ujarnya.
Menurut BMKG di Pekanbaru Gerhana Matahari terjadi sebagian. Dimulai sejak 06.22WIB dan puncaknya 07.21 WIB dan berakhir 08.29 WIB
RIYAN NOFITRA