TEMPO.CO, Pasuruan - Ribuan orang menyerbu Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Lemba Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Pasuruan di Desa Watukosek, Kecamatan Gempol, Rabu, 9 Meret 2016. Mereka datang untuk melihat berlangsungnya fenomena gerhana matahari sebagian.
Dari pantauan Tempo, mereka mulai berbondong-bondong datang ke kompleks LAPAN Pasuruan sejak pukul 05.00. Mereka datang dari sejumlah daerah di sekitar Pasuruan. Selain itu, sejumlah klub antariksa dan ratusan pelajar sekolah dasar juga hadir untuk melihat momen langka tersebut.
Proses gerhana matahari sebagian mulai terlihat di Pos Pantau LAPAN Pasuruan dari pukul 06.21 hingga 08.39, dalam keadaan cuaca cerah tanpa ditutupi awan. Adapun puncak gerhana terjadi pada pukul 07.25. "Gerhana matahari sebagian kali ini mencapai 83,08 persen," kata Kepala LAPAN Pasuruan, Dian Yudha Risdianto.
LAPAN Pasuruan menyediakan sebanyak 11 teleskop yang terdiri dari dua teleskop utama dan sembilan teleskop portable untuk digunakan untuk mengamati dan melihat proses jalannya gerhana matahari sebagian dari dekat. Selain itu LAPAN juga memberikan ratusan kaca mata.
Ilfi Nurdiana, 40 tahun, warga Pasuruan, mengatakan datang dengan suami dan dua anaknya. Dia menyatakan datang secara khusus untuk memperkenalkan kedua anaknya tentang gerhana matahari. "Kan belajar gerhana matahari seperti saat ini tidak ada di sekolahan," katanya.
Puspa Milandi, 31 tahun, warga Malang, mengaku senang dengan melihat momen langka ini. Dia yang juga dosen Fisaka di sebuah universitas swasta itu di Malang itu untuk pertama kalinya melihat gerhana matahari. "Saya tertarik ke sini, karena gerhana matahari total dulu saya masih kecil."
Tak hanya mengamati proses gerhana matahari, sebagian pengunjung juga melakukan salat gerhana di halaman komples LAPAN. Salat gerhana dilakukan sesaat setelah mulainya proses gerhana matahari.
NUR HADI