TEMPO.CO, Serang -- Gubernur Banten Rano Karno mengambil formulir pendaftaran seleksi calon gubernur periode 2017-2022 ke kantor PDI Perjuangan Provinsi Banten kemarin, Selasa, 8 Maret 2016.
“Iya benar, yang ambil tim suksesnya, bukan Rano langsung,” kata Ketua PDIP Banten Sukira hari ini, Rabu, 9 Maret 2016.
Menurut Sukira, sudah lima orang calon yang mengambil formulir penjaringan di PDIP, yakni Andika Hazrumi, Wali Kota Serang Tubagus Haerul Zaman, mantan Bupati Serang Taufik Nuriman, mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya, serta Rano Karno. Andika adalah putera sulung Ratu Atut Chosiyah, bekas Gubernur Banten yang sedang menjalani hukuman penjara dalam perkara korupsi. Sedangkan Tubagus Haerul adalah adik kandung Atut atau paman Andika.
Baca: Rano Karno
Sukira menerangkan, PDIP menjadi partai politik pertama membuka pendaftaran penjaringan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022. “Target kami ada 10 atau 15 yang mendaftar," ucapnya. “Tentunya ini merupakan amanah yang harus dijaga sehingga kepercayaan tokoh masyarakat terhadap PDI Perjuangan tetap terjaga.”
Keputusan akhir siapa calon yang lolos mutlak kewenangan pengurus pusat. “Kami DPD PDI Perjuangan hanya mengantarkan. Keputusannya ada di tangan Ibu Megawati sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan,” kata Sukira.
Tubagus Haerul Jaman mengatakan dirinya memiliki hak mencalonkan diri lewat PDIP. Apalagi, partainya, Partai Golkar, membebaskan untuk maju via Golkar atau partai lain. Begitu juga keponakannya, Andhika Hazrumy. "Ini membuktikan Golkar adalah partai terbuka," ujarnya.
Kakak kandung Tubagus Haerul, Ketua Golkar Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah, pun menyatakan tak keberatan adik dan keponakannya mengikuti penjaringan calon gubernur di partai lain. Tatu, yang kini menjabat Bupati Serang, berpendapat bahwa itu cara sosialisasi dan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
WASI'UL ULUM