TEMPO.CO, MAKASSAR- Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto memerintahkan bawahannya menyiapkan pawang hujan untuk mengantisipasi cuaca buruk saat gerhana matahari parsial terjadi di Kota Makassar, 9 Maret besok. Danny, sapaan akrab Ramdhan, fenomena gerhana matahari tidak terganggu oleh cuaca buruk agar perayaannya berlangsung meriah.
"Pokoknya siapkan memang pawang yang paling bagus," kata Danny, di ruang kerjanya.
Fenomena gerhana matahari parsial di Kota Makassar memang sebelumnya diprediksi bakal terhalang oleh selaput awan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Sulawesi Selatan memperkirakan langit Makassar berpotensi mendung pada pagi hari.
"Potensi tertutup awannya sekitar 30 persen," kata Kepala Stasiun Kabupaten Gowa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Sulawesi Selatan Ariyo Fauzi.
Pemerintah Kota Makassar sendiri bakal menggelar Festival Battu Ratema' Ri Bulang (Saya Sudah Datang Dari Bulan) di Anjungan Pantai Losari sebagai bentuk perayaan menyambut fenoman gerhana matahari ini. Dalam festival itu, berbagi acara bakal digelar seperti siaran langsung gerhana matahari, dzikir dan salat berjamaah, lomba foto, pertunjukan budaya, dan lainnya.
Live Streaming: Gerhana Matahari 2016
"Kami akan gabungkan unsur agama, budaya, dan sains sekaligus," kata Danny.
Danny menargetkan, perayaan festival Battu Ratema' Ri Bulang ini bisa memeriahkan perayaan masyarakat menyambut gerhana matahari parsial di Makassar. Ia bahkan berambisi perayaan menyambut gerhana matahari parsial di Makassar bisa semeriah perayaan di wilayah yang mendapati gerhana matahari total seperti di Bangka Belitung dan Palu.
"Nanti kita akan ambil foto bersejarah dan kita buat perayaan gerhana matahari di Makassar jadi trending topic," katanya.
Di Makassar, gerhana matahari parsial sekitar 88 persen mulai terjadi pada pukul 7.25 Wita dan berakhir pada pukul 9.54 Wita. Puncak gerhana matahari parsial terjadi pada pukul 8.35 Wita dan hanya berlangsung selama 2 menit 30 detik.
AWANG DARMAWAN