TEMPO.CO, Bandung - Akun Twitter milik seseorang yang mengaku tentara Kurdi, @drpartizan_, menyebutkan telah menemukan sejumlah dokumen milik warga negara Indonesia yang diduga bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Akun tersebut mengunggah sejumlah dokumen milik warga negara Indonesia, salah satunya ijazah dan surat keterangan kepolisian Indonesia atas nama Rudi Jaelani, 25 tahun.
Dalam foto ijazah yang diunggah akun tersebut, Rudi merupakan alumni Universitas Islam Bandung. Akun itu menyebutkan Rudi merupakan salah satu warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Suriah.
Menanggapi hal tersebut, Humas Unisba, M. Fuadi, membenarkan Rudi merupakan salah satu alumni kampusnya. Rudi tercatat sebagai mahasiswa jurusan manajemen di Fakultas Ekonomi yang lulus pada 2014.
"Setelah dicek, benar ada nama Rudi Jaelani," ujar Fuadi kepada Tempo, Senin, 7 Maret 2016.
Namun pihaknya belum bisa mempercayai keterlibatan Rudi dengan ISIS. "Ini kali kedua alumni Unisba disebutkan ada yang bergabung dengan kelompok terlarang. Tapi, untuk kali ini, saya anggap aneh, kok mau gabung dengan ISIS bawa dokumen seperti ijazah dan surat keterangan baik dari polisi," ujarnya.
Ia mengatakan, sebelum ada keterangan resmi dari pemerintah, pihaknya belum bisa mempercayai informasi tersebut. Bahkan ia menduga Rudi merupakan korban penipuan kerja atau korban pencurian dokumen. (Baca: Keluarga Tak Percaya)
"Dari informasi di Twitter tersebut, bisa jadi dia korban penipuan kerja," tuturnya.
Fuadi mengatakan, selama kuliah, Rudi bukan sosok mahasiswa yang menonjol. Berdasarkan hasil pengecekan dokumen dan keterangan pihak fakultas, Rudi tidak pernah bergabung dengan organisasi apa pun di kampus.
"Orangnya biasa aja. Tidak menonjol," ucapnya.
Selain ijazah dan surat keterangan baik dari Polisi, akun tersebut mengunggah foto transkrip nilai dan boarding pass atas nama Rudi Jaelani. Dalam boarding pass Turkish Airlines milik Rudi, ia tercatat melakukan penerbangan dari Jakarta menuju Istanbul, Turki.
Agus Mulyadi, Ketua Rukun Tetangga di wilayah rumah keluarga Rudi, di Jalan Cibuntu Tengah, Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, mengatakan Rudi terakhir kali menemuinya sekitar Agustus 2014. Saat itu, Rudi meminta surat rujukan dari Ketua RT untuk membuat surat kelakuan baik dari kepolisian.
"Terakhir, dia mau buat SKCK buat melamar jadi PNS, minta surat rujukan dari saya, sekitar Agustus 2014," ujar Agus kepada Tempo.
Agus mengatakan perilaku Rudi di lingkungan rumahnya tidak terlalu menonjol. "Ya, seperti anak-anak yang lain. Kalau ada acara Agustus-an, dia ikut. Enggak percayalah dia ikut-ikutan kayak gitu (ISIS),” katanya. Baca: Inilah Twitter soal Rudi
Sementara itu, kakak kandung Rudi, Leni Sri Mulyani, menyatakan adiknya sedang berada di Singapura. Ia mengatakan, pada akhir 2014, Rudi berpamitan kepada keluarga untuk mencari kerja di Singapura.
"Tahun 2014, Oktober, cuma pamit mau kerja ke luar negeri, ke Singapura di bidang apa dia enggak bilang," ujar Leni.
Leni mengatakan, hingga saat ini, pihak keluarga pun tidak mengetahui di mana Rudi berada. Kabar bahwa ia berangkat ke Suriah sama sekali tidak diketahui.
"Karena kami bingung kondisi dia di mana. Mau mengiyakan juga gimana, jadi serba salah. Kita doakan saja semoga selamat dan pasrah saja," ujarnya.
Rudi merupakan anak bungsu pasangan Juen Hidayat (65) dan Dede Suhartini (54). Rudi merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Unisba yang lulus pada 2014.
IQBAL T. LAZUARDI S