TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang Edi Kurniadi menuturkan dalam satu blok isolasi di penjara Cipinang terdapat 12 kamar. Terpidana Labora Sitorus menempati satu kamar, sedangkan 11 kamar isolasi lainnya masih kosong. "Tidak berontak saat dimasukkan ke isolasi, dia kooperatif," kata Edi di kantornya, Senin, 7 Maret 2016.
Edi berujar, ukuran kamar Labora adalah 1,5 meter x 4 meter. Dalam satu kamar isolasi terdapat satu tempat tidur dan satu kamar mandi. Karenanya, tidak ada alasan bagi Labora untuk ke luar sel jika ingin ke kamar mandi.
Saat ini belum ada CCTV yang dipasang di blok tahanan Labora. Namun Edi menyebutkan, ke depan mungkin bisa dipasang untuk mengawasi blok isolasi itu. Sementara itu, di masing-masing blok ada satu petugas keamanan yang menjaga secara bergantian. Jadwal jaga tersebut ialah pagi, pukul 07.00-13.00; siang pukul 13.00-19.00; dan malam pukul 19.00-07.00.
Edi memastikan, Labora tidak akan mendapatkan perlakuan istimewa dibanding tahanan lain. Yang membedakan hanya tempat tahanan yang lebih ketat keamanannya. Selain itu, untuk mengecek kondisi kesehatan Labora, Lapas Cipinang sudah menyiapkan satu dokter dan perawat. Cek kesehatan bisa dilakukan di Rumah Sakit Pengayoman di dekat lapas dengan didampingi dua pengawal.
Edi mengatakan suatu saat Labora bisa dipindah ke ruang tahanan yang berbaur dengan tahanan lain. Hal itu bisa dilakukan sejauh Labora menunjukkan sikap kooperatif. "Tergantung kondisi, kan ada penilaian, apakah dia mampu bersosialisasi dengan lainnya, tingkat keamanan dia sendiri juga kami pertimbangkan," tuturnya.
Labora Sitorus divonis atas perkara pembalakan liar dan pencucian uang. Ia dijatuhi hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp 50 juta. Hari ini ia diberangkatkan dari Sorong ke Jakarta pukul 11.00 WIT menggunakan pesawat NAM Air. Labora tiba di Bandara Soekarno Hatta pukul 13.44 WIB dan dibawa ke Lapas Cipinang dengan pengawalan ketat.
DANANG FIRMANTO