Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konflik Puro Pakualaman, Pemerintah Tak akan Campur Tangan

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
KGPAA Paku Alam X. Foto: Dokumentasi Kadipaten Pakualaman
KGPAA Paku Alam X. Foto: Dokumentasi Kadipaten Pakualaman
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tak akan mempersoalkan adanya gugatan perdata terhadap calon Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Paku Alam X oleh pamannya, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Anglingkusumo. Sebab, katanya, gugatan itu persoalan internal keluarga Kadipaten Pakualaman. “Pusat dan daerah tak ingin masuk ke situ,” kata Tjahjo seusai membuka acara Rencana Kerja Pemerintah Daerah Hotel Royal Ambarrukmo, Senin 7 Maret 2016.

Konflik internal Puro Pakualaman terus berlanjut setelah Paku Alam IX wafat November 2015. Kini penggantinya, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X yang baru saja dinobatkan digugat di pengadilan negeri oleh saudara tiri ayahnya Paku Alam IX, KPH Anglingkusumo.

Anglingkusumo yang tidak mengakui keponakannya menjadi penguasa Puro Pakualaman itu mengajukan gugatan Pengadilan Negeri kota Yogyakarta kemarin. Sebelumnya Anglingkusumo juga tak mengakui Paku Alam IX. "Karena ada perbuatan melanggar hukum tergugat yaitu Paku Alam X," kata kuasa hukum Anglingkusumo, Wilmar Sitorus, di Pengadilan Negeri kota Yogyakarta, Senin 7 Maret 2016. Anglingkusumo memasalahkan tidak dibukannya wasiat ayah mereka, Paku Alam VIII. “Gugatan ini merupakan upaya pelurusan sejarah.”

Menteri Tjahjo menyerahkan pengisian jabatan wakil gubernur DIY kepada kepada Gubernur DIY dan DPRD DIY, apakah proses pengisian jabatan jalan terus atau menunggu putusan pengadilan ditetapkan. “Yang penting, jangan sampai nanti (Paku Alam X) sudah dilantik (menjadi wagub), lalu dipersoalkan,” kata Tjahjo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menilai penobatan Paku Alam X menjadi dasar agar proses pengangkatannya sebagai Wakil Gubernur DIY jalan terus. “Agar posisi wakil gubernur tidak kosong lama sehingga roda pemerintahan bisa berjalan baik,” katanya.

Wakil Ketua DPRD DIY  Arif Noor Hartanto juga menolak mencampuri gugatan hukum itu, karena masalah internal Pakualaman. “Kami tinggal menunggu surat Menteri Keuangan soal penggeseran anggaran untuk mekanisme pengisian jabatan wagub,” kata Arif.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 jam lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

16 hari lalu

Logo perguruan pencak silat Merpati Putih. wikipedia
Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

37 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

38 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

41 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

45 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.