INFO MPR - "Menurut data dari BNN (Badan Narkotika Nasional), setiap hari 40-50 orang meninggal akibat narkoba. Kerugian negara mencapai Rp 63 triliun. Narkoba ini merupakan persoalan besar," tegas Hidayat Nur Wahid ketika menerima Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di ruang kerja, Gedung Nusantara III Lantai 9 Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 7 Maret 2016.
Menurut Hidayat Nur Wahid, bahaya narkoba sudah menjadi teror dan terorisme. Narkoba sudah menyasar anak SD, bahkan taman kanak-kanak. Untuk itu, MPR beberapa waktu lalu mengadakan pertemuan dengan BNN. MPR memberi dukungan kepada BNN.
"Kita ingin BNN lebih kuat. Kalau untuk memberantas terorisme, ada Densus 88. BNN seharusnya mempunyai detasemen seperti itu untuk memerangi terorisme narkoba. Saya sangat setuju dengan pembentukan detasemen antinarkoba. Kalau tidak diperangi, saya tidak bisa membayangkan Indonesia akan seperti apa nanti," katanya
Hidayat menambahkan pusat narkoba masih berada di kawasan Asia Tenggara, terutama daerah segitiga emas, yaitu perbatasan antara Thailand, Myanmar, dan Laos. "Apalagi dengan MEA ini, Indonesia sangat terbuka. Narkoba bisa masuk melalui Malaysia," ujarnya. (*)