TEMPO.CO, Pangkal Pinang - Jumlah wisatawan asal Jepang yang menyaksikan gerhana matahari total di Bangka Belitung, Rabu, 9 Maret 2016, paling banyak dibandingkan dengan turis dari negara lain. “Sampai dengan hari ini, tercatat 185 wisatawan asing yang datang ke Bangka Belitung,” kata Ketua ASITA Bangka Belitung Sansan Arya Lukman kepada Tempo, Senin, 7 Maret 2016.
Menurut Arya, dari jumlah tersebut, 79 orang berasal dari Jepang, 68 orang dari Cina, 21 orang dari Belgia, 9 orang dari Amerika, dan 8 orang Singapura. Mereka akan menyaksikan gerhana matahari total, yang akan dipusatkan di dua lokasi, yakni Pantai Desa Terentang, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, dan Pantai Tanjung Kelayang Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
Menurut Sansan, sesuai dengan data dari anggota ASITA Bangka Belitung, wisatawan sudah mulai berdatangan ke wilayah tersebut sejak Sabtu, 5 Maret 2016. Dia memprediksi jumlahnya bertambah pada Selasa malam ini, 7 Maret 2016.
Diperkirakan, jumlah wisatawan yang datang ke Pulau Belitung mencapai 250 orang dan ke Pulau Bangka mencapai 220 orang. Para wisatawan datang menggunakan fasilitas paket wisata yang ditawarkan masing-masing anggota ASITA.
Sansan mengatakan, karena jumlah wisatawan sudah banyak, ASITA memutuskan menutup penawaran paket wisata gerhana matahari total. Kuota kamar hotel sudah penuh. Kendaraan wisata dan pramuwisata juga sudah habis dipesan. “Tapi permintaan agar wisatawan bisa datang ke Bangka Belitung masih terus ada,” ujarnya.
Menurut Sansan, paket wisata gerhana matahari total lebih diutamakan bagi komunitas fotografer dan pengamat. Paket dibuka dengan harga Rp 900 ribu per orang. "Mereka punya space sendiri saat menyaksikan gerhana matahari total, yang berbeda dengan wisatawan lainnya,” ucapnya.
Selain wisata gerhana matahari total, para wisatawan juga akan diajak ke beberapa lokasi wisata lain. Salah satunya menapak tilas Laskar Pelangi. Mereka juga akan diajak ke lokasi kampung wisata Desa Kurau dan melihat langsung Hutan Pelawan.
Siang hari, setelah menyaksikan gerhana matahari total, para wisatawan akan menikmati makan bersama dengan menu jamur pelawan, yang disajikan menggunakan dulang. Sedangkan jadwal ke Pulau Ketawai akan dibatalkan karena gelombang tinggi.
Gubernur Bangka Belitung Rustam Effendi menargetkan, paling tidak 5.000 wisatawan domestik dan mancanegara akan berkunjung ke Bangka Belitung. Untuk itu, pihaknya sudah menyiapkan rangkaian kegiatan kesenian dan budaya agar menarik wisatawan.
Berbagai rangkaian kegiatan itu, kata dia, seiring dengan program peningkatan pariwisata, terutama Belitung, yang sudah dijadikan tujuan wisata setelah Bali dan Lombok. “Kami berharap, fenomena gerhana matahari total menjadi titik majunya pariwisata di Bangka Belitung,” kata Rustam.
SERVIO MARANDA