TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Syahbandar Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Ispriyanto mengatakan sejauh ini bangkai kapal Rafelia 2 yang tenggelam di dasar laut tidak mengganggu pelayaran di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.
"Bangkai kapal berada di dasar laut, sehingga tidak mempengaruhi arus lalu lintas pelayaran di Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk," kata Ispriyanto di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, 7 Maret 2016.
KMP Rafelia jenis landing craft tank yang membawa penumpang 81 orang dan 27 kendaraan tenggelam di sekitar 250 meter dari bibir pantai Banyuwangi Beach pada Jumat, 4 Maret 2016, sekitar pukul 13.09.
"Pengangkatan bangkai KMP Rafelia diserahkan sepenuhnya kepada pemilik kapal. Namun sejauh ini lokasi tenggelamnya kapal sudah diberi tanda oleh petugas," ujar Ispriyanto.
Ispriyanto mengaku tidak tahu pasti apakah pemilik kapal akan mengangkat kapal yang sudah tenggelam tersebut atau tidak. Namun bangkai kapal yang sudah tenggelam itu dipastikan tidak mengganggu pelayaran di perairan Selat Bali.
"Jalur lalu lintas pelayaran di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk juga berjalan lancar selama proses evakuasi korban kapal tenggelam selama tiga hari terakhir, sehingga tenggelamnya KMP Rafelia tidak mempengaruhi jalur penyeberangan," tutur Ispriyanto.
Kepala Kantor Basarnas Denpasar Didi Hamzar, yang ditunjuk sebagai SMC (SAR Mission Coordinator) KMP Rafelia, mengatakan pihaknya berfokus pada pencarian korban kapal tenggelam. "Kalau masalah bangkai kapal dievakuasi atau tidak bukan kewenangan Basarnas karena kami hanya berfokus pada pencarian korban kapal tenggelam," ucap Didi.
Badan SAR Nasional menutup operasi pencarian korban KMP Rafelia 2 yang dilakukan di perairan Selat Bali karena sudah ditemukan lima jenazah korban yang dinyatakan hilang sesuai data manifes kapal pada Minggu, 6 Maret 2016. Lima jenazah korban yang sudah ditemukan adalah mualim kapal, Puji Purwono; sopir truk, Agus Tia; ibu beserta anaknya, yakni Masruroh dan M. Romlan (18 bulan); serta I Gusti Made Suana yang tidak masuk daftar manifes KMP Rafelia. Adapun jenazah nakhoda kapal Bambang S.A. belum ditemukan.
ANTARA