Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KTT OKI, Kwartet Adikuasa Bahas Palestina Besok

image-gnews
Delegasi Pertemuan Pejabat Tinggi OKI saat menunggu dimulainya Pertemuan Pejabat Tinggi OKI di JCC, Senayan, Jakarta, 6 Maret 2016. Pertemuan ini merupakan persiapan akhir untuk mematangkan persiapan substansi KTT Luar Biasa OKI ke-5. TEMPO/Subekti
Delegasi Pertemuan Pejabat Tinggi OKI saat menunggu dimulainya Pertemuan Pejabat Tinggi OKI di JCC, Senayan, Jakarta, 6 Maret 2016. Pertemuan ini merupakan persiapan akhir untuk mematangkan persiapan substansi KTT Luar Biasa OKI ke-5. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib menyatakan,  Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (KTT LB OKI) 2016 hari kedua akan diisi diskusi dan debat umum antara negara anggota OKI, beserta perwakilan kwartet raksasa yang terdiri Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia. Selain itu, hadir  juga negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

"Besok ada general debate, negara anggota OKI akan menyampaikan pandangannya, yang juga didengarkan oleh negara kwartet," kata Kleib di Jakarta Convention Center, Senayan, pada Minggu, 6 Maret 2016.

Baca juga: Bahas Palestina, Jokowi-Mahmoud Abbas Bertemu Malam Ini

Kleib menjelaskan, kehadiran kwartet  adikuasa tersebut dalam forum OKI adalah hal baru. Mereka diundang dalam KTT OKI 2016 atas persetujuan semua negara anggota OKI. "Biasanya kita hanya mengundang anggota OKI, kini kita undang juga negara kwartet," ujarnya.

KTT Luar Biasa OKI ke-5 digelar secara khusus untuk membahas isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

Baca juga: DPR Usul 4 Agenda KTT OKI: Jangan Seremonial Belaka

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kleib, forum akan diisi dengan penyampaian pendapat anggota OkI. Namun, negara kwartet juga akan diberi kesempatan menyampaikan pandangan, karena itulah disebut general debate. Anggota Dewan Keamanan PBB pun diberi ruang untuk berbicara.

KTT LB OKI kelima tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif 2016 diikuti 605 delegasi dari 57 negara.  Pertemuan bertema “United for a Just Solution” adalah yang pertama kali diselenggarakan, secara khusus untuk mencari solusi terbaik menyelesaikan isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

Baca juga: Menlu Palestina Al Maliki: Dunia Muslim Hargai Indonesia

Di akhir pelaksanaan, KTT ini akan menghasilkan sebuah resolusi yang menegaskan posisi, prinsip, dan komitmen OKI untuk mendukung Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Ada pula Jakarta Declaration (Deklarasi Jakarta) yang digagas oleh Indonesia untuk memuat langkah konkrit anggota OKI untuk menyelesaikan isu tersebut.

YOHANES PASKALIS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Presiden AS Joe Biden bersiap untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS yang baru Lloyd Austin di Kantor Oval di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.


Arab Saudi Tolak Iran Hadiri KTT OKI di Jeddah

3 Februari 2020

Dengan 57 negara anggota dari empat benua, OKI adalah organisasi antar pemerintah terbesar kedua di dunia setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa.[Anadolu]
Arab Saudi Tolak Iran Hadiri KTT OKI di Jeddah

Iran mengatakan Arab Saudi melarang delegasi Iran dari KTT OKI di Jeddah dengan tidak mengeluarkan visa untuk delegasi Iran.


15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.


Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Petugas Satpol PP memeriksa bilik panti pijat saat menggelar razia di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, 25 Januari 2016. Razia ini dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik prostitusi di wilayah tersebut. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.


JK Minta Negara OKI Bersatu Dukung Palestina Hadapi Konflik

19 Mei 2018

Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sesi wawancara mingguan dengan awak media di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, 24 April 2018. TEMPO/Ahmad Faiz
JK Minta Negara OKI Bersatu Dukung Palestina Hadapi Konflik

JK menyerukan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kelompok Islam (OKI) untuk bersatu membantu mengatasi konflik Palestina.


JK Hadiri Aksi Damai untuk Palestina di Turki

19 Mei 2018

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Rapat Kerja Pemerintah Percepatan Pelaksanaan Berusaha di Daerah di Jakarta, 28 Maret 2018. Rapat kerja dihadiri oleh Bupati, Walikota dan Ketua DPRD seluruh Indonesia. TEMPO/Subekti.
JK Hadiri Aksi Damai untuk Palestina di Turki

JK bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri aksi damai untuk Palestina di Turki.


OKI: Kekerasan terhadap Rohingya Pembersihan Etnis

7 Mei 2018

Wamenlu RI, DR. AM Fachir mengunjungi pengungsi Rohingya di Camp Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh. foto : Infomed Kementerian Luar Negeri
OKI: Kekerasan terhadap Rohingya Pembersihan Etnis

OKI mengatakan perlakuan Myanmar terhadap Muslim Rohingya merupakan pelanggaran hukum internasional yang serius.


Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Palestina menarik duta besarnya dari Amerika Serikat, Husam Zomlot gara-gara keputusan kontroversial soal Yerusalem. AP
Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel


Soal Yerusalem, Wiranto: Semua Negara di KTT OKI Menentang AS

15 Desember 2017

Presiden Joko Widodo secara tegas menolak pengakuan Presiden Trump yang mengatakan bahwa Yerusalem adalah Ibukota Israel.
Soal Yerusalem, Wiranto: Semua Negara di KTT OKI Menentang AS

Wiranto menyebutkan semua negara OKI bersepakat untuk tidak mengikuti langkah Amerika Serikat yang mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel.


OKI Sebut Yerusalem Timur Ibukota Palestina, Ini Reaksi Israel

14 Desember 2017

Seorang demonstran memegang bendera Palestina saat menggelar aksi protes atas putusan Presiden AS Donald Trump yang menjadikan Yerusalem menjadi ibu kota Israel di Jalur Gaza utara, 11 Desember 2017. REUTERS
OKI Sebut Yerusalem Timur Ibukota Palestina, Ini Reaksi Israel

OKI, organisasi Negara Islam memutuskan Yerusalem Timur jadi ibukota Palestina, tapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim sebaliknya.