TEMPO.CO, Subang - Tiga jembatan gantung penghubung empat kecamatan di Subang, Jawa Barat, ambrol diempas banjir Sungai Ciasem. Tanpa adanya tiga jembatan yang terbuat dari bambu dan papan kayu itu, warga terpaksa memutar untuk bisa melintasi Sungai Ciasem. "Kami harus memutar jalan dengan jarak puluhan kilometer," kata Huseni, warga Pagaden Barat, kepada Tempo, Ahad, 6 Maret 2016.
Ketiga jembatan rata-rata memiliki panjang 76 meter dengan lebar 2 meter. Usianya rata-rata 40 tahun. Jembatan pertama merupakan penghubung Desa Cikaum Hilir, Kecamatan Cikaum, dengan Desa Mekarwangi, Kecamatan Pagaden Barat. Dua jembatan lain masing-masing menjadi penghubung Desa Pasir Jati dengan Desa Nanggerang, Kecamatan Binong dan Desa Kawung Setan dengan Desa Balingbing, Kecamatan Pagaden.
Usia yang sudah tua dan perawatan yang seadanya membuat tiga jembatan tersebut mudah ambrol ketika dihantam arus sungai. Curah hujan yang tinggi sepanjang sepekan terakhir membuat air Sungai Ciasem mengalir deras dan meluap-luap. "Kami mengharapkan Pemerintah Kabupaten Subang segera melakukan perbaikan darurat, agar mobilitas warga di empat kecamatan tidak terlalu lama terganggu," ucap warga Cikaum, Abdurohim.
Kepala Desa Cikaum Timur Dedeh Sukaesih menuturkan sudah mengusulkan perbaikan darurat tiga jembatan gantung itu ke Pemerintah Kabupaten Subang. Selama ini, warga yang melintasi Sungai Ciasem melalui tiga jembatan itu umumnya pelajar, buruh pabrik, dan pedagang. "Kami berharap perbaikannya dilakukan secepatnya, supaya aktivitas warga normal kembali," katanya.
NANANG SUTISNA