TEMPO.CO, Jakarta - Rhoma Irama melantik jajaran pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ketua Umum Partai Islam Damai dan Aman (Partai Idaman) seluruh Indonesia hari ini, 6 Maret 2016. Pelantikan ini adalah tahap kedua setelah digelar kegiatan yang sama pada 20 Januari lalu. Rhoma selaku pendiri dan Ketua Umum Partai Idaman mengawali pelantikan dengan menuntut pembacaan sumpah para pengurus.
"Bersedia untuk dilantik dan bersedia untuk membawa bendera Partai Idaman ke daerah kalian masing-masing," ujar Rhoma kepada jajaran para pengurus DPW di hadapannya, saat pelantikan DPW Partai Idaman di Hotel Sari Pan Pacific.
Sumpah tersebut berisikan tujuh poin yang diucapkan untuk disepakati dan dijunjung oleh para pimpinan DPW. Poin pertama adalah untuk senantiasa beriman, bertakwa, dan menjaga akhlak. Kedua, menjaga dan menjunjung tinggi sekaligus melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Selanjutnya, yang ketiga untuk senantiasa menjalin ukhuwah islamiyah, lintas mazhab, dan lintas organisasi masyarakat, dengan saling menghormati prinsip dan perbedaan masing-masing. Keempat, mewujudkan perhatian nasional tanpa membedakan suku bangsa, bahasa, budaya, dan agama. Kelima, berjanji untuk taat, setia, dan tidak berkhianat kepada pimpinan dan Partai Idaman.
Keenam, berjanji untuk mengemban tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab. Terakhir, berkomitmen untuk menjalin kerja sama dan komunikasi yang harmonis dengan partai politik lainnya.
Total terdapat 17 pimpinan DPW yang dilantik hari ini. Mereka berasal dari Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Turut hadir dalam acara pelantikan tersebut perwakilan dari pemerintah, yaitu Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM. Selain itu perwakilan dari partai politik lain yaitu Partai Perindo dan Hanura. Turut datang dan diundang pula para ulama dan tokoh masyarakat Islam lainnya.
GHOIDA RAHMAH